Selain Rehab Gedung KUA, Kemenag Juga Hadapi Masalah Jumlah Penghulu Nikah

- 11 Juni 2021, 04:39 WIB
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Jabar, Achmad Fathoni, di sela-sela pelantikan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Bandung di Gedung Ormas Islam, Kamis, 10 Juni 2021 yang mengatakan jumlah penghulu di Jabar masih sangat kurang.
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Jabar, Achmad Fathoni, di sela-sela pelantikan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Bandung di Gedung Ormas Islam, Kamis, 10 Juni 2021 yang mengatakan jumlah penghulu di Jabar masih sangat kurang. /Sarnapi/JS/

JURNAL SOREANG- Selain masalah biaya nikah yang kerap dipersoalkan warga maupun kondisi gedung KUA yang banyak rusak,  Kemenag menghadapi juga persoalan jumlah penghulu yang bertugas mencatat peristiwa nikah.

Jumlah penghulu di Jawa Barat terus berkurang akibat pensiun, sedangkan pengangkatan yang baru sangat minim.

"Jumlah penghulu di Jabar tercatat 1.411 penghulu yang semuanya harus berstatus PNS atau ASN sebab tak oleh ada penghulu honorer," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Jabar, Achmad Fathoni, di sela-sela pelantikan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Bandung di Gedung Ormas Islam, Kamis, 10 Juni 2021.

Baca Juga: Banyaknya Keluhan Biaya Nikah, Kemenag Jabar Tegaskan Biaya Nikah Rp600 Ribu

Jumlah penghulu tersebut, kata Fathoni, tersebar di 626 kantor KUA kecamatan se-Jawa Barat.

"Idealnya satu KUA memiliki.minimal 3 orang penghulu sehingga jumlah penghulu seharusnya 1.900 orang," katanya.

Bahkan, untuk KUA xsngan tipologi A yakni peristiwa nikah di atas 100 buah per bulan membutuhkan 4 penghulu.

"Minimal satu KUA dengan tipologi C atau peristiwa nikah di bawah 50 buah per bulannya membutuhkan 2 penghulu," ujarnya.

Baca Juga: PPN Akan Menyasar Tak Hanya Sembako, Tetapi juga Paud, Sekolah Swasta juga Bimbel

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x