Network
JURNAL SOREANG - Usai divaksin Covid-19 dosis kedua di Puskesmas Cisolok Kabupaten Sukabumi pada 31 Maret 2021, Susan Antela (31) mengalami kelumpuhan.
Akibatnya, Guru honorer asal Sukabumi itu kini harus menerima perawatan khusus di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Sayangnya kondisi Susan dikabarkan tak ada perkembangan, padahal satu bulan telah berlalu.
Baca Juga: Selain Virus Corona, Ternyata Ada Jenis Virus Lain yang Juga Turut Menjangkiti Indonesia
Dilansir Jurnal Soreang dari Pikiran Rakyat, Susan kejang dan pingsan kemudian tidak bisa bergerak dan melihat sama sekali sesaat setelah disuntik.
Sementara itu, Adik Susan, Yayu Yuliari menyayangkan biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh keluarganya.
Pasalnya, tidak semua kebutuhan perawatan bisa tertutupi padahal ia mengaku sudah memakai layanan BPJS Kesehatan.
"Berobat pakai BPJS, tapi tidak semua ter-cover karena ada beberapa obat yang tidak di cover oleh BPJS," kata Yayu Yuliari, Kamis 29 April 2021.
Yayu menjelaskan, sebelumnya Yayu sempat menjanjikan asuransi Covid-19 untuk membiayai biaya pengobatan kakaknya.
"Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait janji tersebut," tegasnya.
Baca Juga: Polresta Bandung Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp2 Miliar
Meski Susan tetap terbaring lemah di atas kasur dan matanya belum bisa melihat secara normal. Kondisinya kini berangsur membaik.
Ia sudah bisa diajak bicara. Kaki dan tangannya sudah bisa digerakkan.
"Kondisinya belum bisa melihat normal dan belum bisa jalan, nanti hari Selasa pekan depan jadwal kontrol lagi," tandas sang kakak.***
*) Artikel ini sebelumnya pernah ditayangkan di Pikiran Rakyat dengan judul "Guru di Sukabumi Lumpuh Usai Vaksinasi Covid-19, Keluarga Beberkan Janji Pemerintah"
