Sementara Pembina IRMA Jawa Barat, Asep Saeful Bahri mengatakan, fenomena dekadensi moral di kalangan remaja milenial seperti berita yang didapatkan di lingkungan nyata maupun informasi di berbagai media seperti pencurian, perkelahian, penipuan, pembulian, melawan orang tua, dan lain-lain menunjukkan semakin rentannya akhlak remaja.
"Pengaruh negatif dari kemajuan teknologi pun turut menjadi penyebab jauhnya remaja dari nilai-nilai karakter Islam atau akhlak karimah," katanya.
Dia mencontohkan remaja sibuk dengan gadget dan lupa terhadap kewajibannya sebagai pelajar yang harus menuntut ilmu dengan semangat, taat perintah orang tua, taat beribadah seperti sahalat pada waktunya untuk kebaikan dirinya, keluarga dan bangsa.
"Era milenial merupakan zaman para remaja yang hidup kesehariannya berkaitan dengan fasilitas digital bahkan sejak masih kecil," katanya.
Karena difasilitasi sejak kecil sehingga remaja keseluruhan waktunya dihabiskan hanya dengan gadget dan semacamnya ditambah dengan kedangkalan pengetahuan "ini ssmua karena keringnya remaja akan nilai-nilai ajaran Islam serta pengaruh pergaulan negatif menjadi penyebab buruknya akhlak remaja," katanya.
Baca Juga: Setahun Pandemi Covid-19, Ekstrakurikuler IRMA Tetap Padat Kegiatan dengan Dakwah Digital
IRMA Jawa Barat merupakan organisasi yang menawarkan solusi tepat untuk memfilter akhlak remaja milenial. IRMA dengan visi, misi, orientasi dan program-programnya memberikan ruang bagi para remaja milenial.
"Khususnya para siswa dan siswi sekolah dan madrasah mampu membersihkan diri dari berbagai karakter buruk (takhalli), menghiasi jiwa dengan karakter baik menurut tuntunan ajaran Islam (tahalli) dan mendekatkan diri dengan Allah SWT," katanya.
Oleh karena itu, IRMA Jawa Barat dengan tetap penuh semangat terus beraktifitas mengadakan berbagai kegiatan walaupun di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.