Danramil Cimanggung Turut Menjadi Korban Tanah Longsor Cimanggung, Sumedang

- 10 Januari 2021, 15:06 WIB
Proses pencarian korban longsor di Cimanggung. /Pikiran Rakyat/Adang J
Proses pencarian korban longsor di Cimanggung. /Pikiran Rakyat/Adang J /

JURNAL SOREANG - Akibat intensitas curah hujan yang masih tinggi, tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, kembali terjadi pada Sabtu malam 9 Januari 2021, sekitar 19.30 WIB, setelah sebelumnya terjadi pada pukul 16.00 WIB di tempat yang sama.

Dari longsor tersebut, diketahui menurut data yang berhasil dihimpun sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang per Minggu dini hari 10 Januari 2021, tercatat 18 orang luka-luka dan 11 orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.

Longsor susulan yang terjadi pada pukul 19.30 WIB, diketahui Danramil Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.

Baca Juga: Sosok Cerdas dan Tegas, Mulyadi P Tamsir di Mata Mereka

Saat itu mereka tengah berada di lokasi untuk merespon longsoran sebelumnya. Sementara ini, berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsor susulan.

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil, sehingga dalam keadaan tanah yang masih basah, longsor susulan pun terjadi beberapa jam kemudian.

Pada saat bersamaan ketika terjadi longsor susulan, sejumlah petugas masih melakukan evakuasi terhadap korban di sekitar area dari longsoran pertama.

Baca Juga: Prihatin Platform Jualan Online Dikuasai Produk Impor, Anak Muda Bandung Luncurkan Platform Baru

Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB memaparkan, pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi. Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat 1 jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor.

"Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 23.30 WIB hujan telah reda. Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim dan kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran," kata Raditya Jati, Minggu 10 Januari 2021.

Intensitas hujan tinggi pada Sabtu 9 Januari 2021, BPBD mencatat telah terjadi bencana tanah longsor di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.

Baca Juga: Pengamat Pendidikan: Belajar Daring Banyak Kekurangan, Tapi Ini yang Terbaik Saat Pandemi

Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar, dilansir dari pikiran-rakyat.com.

Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada hari ini 10 Januari 2021 dan esok, kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir. Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," tuturnya.

Baca Juga: Persatuan Guru NU Tolak Penghentian Formasi CPNS Guru Tahun 2021, Ini Alasannya

Menyikapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.

BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota. Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG.***

Editor: Sam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah