Network
JURNAL SOREANG- Media massa dan agama seharusnya seirama dan memiliki harmoni yang bagus. Namun kenyataan ternyata media massa dan agama sering berbenturan.
"Karena keduanya antara media dan agama saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain. Keduanya bisa melakukan kolaborasi yang bagus dan bermanfaat untuk masyarakat," ujar Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. H. Ahmad Sarbini, dalam pernyataannya, Selasa, 22 Desember 2020.
Dalam situasi dan kondisi yang serba permisif, dan ditopang dengan perkembangan teknologi yang membuat setiap orang bisa membuat dan menyebarkan informasi dengan mudah dan cepat, maka informasi tidak benar dan provokatif beredar bebas di masyarakat.
"Berita-berita yang tidak sehat dan menyesatkan pembaca berseliweran," ujarnya.
Baca Juga: 228 Tersangka Teroris Berhasil Ditangkap Selama 2020
Dia menambahkan, konten media yang sehat merupakan amanat dan harapan masyarakat. "Konten media yang sehat merupakan konten yang mengedepankan kepentingan publik, dan mengandung nilai-nilai agama dan bebas dari aura dosa dan kemaksiatan," katanya.
Sementara Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Dr. H. Darajat Wibawa, M.Si mengatakan,
ada anggapan kalau agama dan media tidak bisa bersama sebab media menganggap agama sebagai kendala dalam aktivitas media.
"Padahal justru agama dan media bisa saling membesarkan. Bahkan agama bisa menyelamatkan media," katanya.
Baca Juga: Kawasan Unla dan Warga Disemprot PMI Jabar. Antisipasi Wabah Covid-19 yang Bisa Serang Kampus
Diamengajak semua pihak untuk memunculkan kesadaran bahwa nilai-nilai agama bisa mewarnai isi dari media, dan media bisa berperan besar dalam publikasi ajaran agama.
