Unik! Kambing Sapera Ciamis Ini Diberi Nama Cepot, Berat Hingga 1 Kwintal

15 September 2023, 09:42 WIB
Kambing jantan jenis sapera yang bernama Si Cepot. Bobotnya mencapai 1 kwintal. /Kayan/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Kambing perah jenis Sapera yang berasal dari perkawinan dua negara, yaitu negara Indonesia dan Swiss ini, Dibudidayakan oleh BUMdes Panji Boma, Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Ketua BUMdes Panji Boma, Ending Muhtadin mengatakan, budidaya kambing sapera ini jika berangkat dari briding sudah 1,5 tahun. Akan tetapi disaat sudah mulai produksi susu baru sekitar 3 bulan.

"Sekarang jumlahnya ada 52 ekor kambing, 2 ekor kambing jantan dan 50 betina," ujarnya Kamis 15 September 2023.

Baca Juga: Bangunan SDN Dahniar Butuh Perhatian Khusus Pemerintah, Ini Respon Komisi D DPRD Kabupaten Bandung

Walaupun jantan hanya ada 2 ekor, menurut Dia, mereka tetap mampu mengawini 50 ekor betina, karena sifatnya happy got. 10 ekor betina cukup dengan 1 ekor jantan. Dan mereka pandai bagaimana memilih betina yang sedang birahi atau tidak, karena mereka tidak akan mau jika betinanya tidak birahi.

"Dua ekor kambing jantan ini memiliki nama yang satu Cepot dan kedua Si Bow. Nah si Cepot ini bisa naik 10 kali dalam sehari kepada sepuluh ekor betina yang berbeda," jelasnya.

Untuk kambing yang bernama Si Cepot, kata Dia, bobotnya mencapai sekitar 1 kwintal, dan harganya 12,5 juta.

Dia juga menyebut, bahwa ada juga kambing yang bernilai historis, karena dia diberi nama langsung oleh Prof Dedi dari Kementrian Pertanian. Namanya Si Geulis. Ada juga yang bernama Fajran Fajrin karena kembar, ada Ihsan, ada Black dan banyak lagi.

Baca Juga: Ketua Umum Persit KCK Rahma Dudung Abdurachman Dikukuhkan Kepala BKKBN Jadi Bunda Asuh Anak Stunting

"Untuk pakannya sendiri kita menggunakan jenis silaseu, yaitu hasil olahan dan permentasi daun singkong selama 3 minggu, setelah itu baru diberikan," ungkapnya.

Pakan silaseu ini, kata dia, pakan kering, kenapa harus dengan pakan kering karena nutrisinya lebih bagus dan lebih awet, bisa dijadikan stok hingga 6 bulan. Artinya jika tidak diberikan pada kambing, pakan ini tetap aman asal jangan dibuka dari wadahnya.

"Nah, bagi kambing yang sudah diperas, dari 1 ekor kambing bisa menghasilkan 1,8 dan 2 liter perhari, tapi kalau yang grade 1, bisa menghasilkan 2,4 liter perhari," jelasnya.

Ia mengatakan, untuk pemasaran susu, diolah dan dijual sendiri. Karena sudah mulai banyak orang yang datang langsung ke lokasi. Yang datang dengan keluarganya ataupun dari sekolah-sekolah.

Baca Juga: Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Bandung Terbaru Menjamin Perlindungan bagi UMKM

"Jika dari sekolah yang berkunjung, kita akan berikan edukasi seluas-luasnya dengan 1 syaratnya harus membeli 1 botol susu dengan harga 10rb, karena kita gak pakai tiket ya alias gratis," tukasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler