Kawasan Plaza Rakyat Mesti Jadi Pusat Kegiatan Budaya Kota Cimahi, Ini Maksudnya Menurut Dewan Kebudayaan

25 Oktober 2022, 17:35 WIB
Kawasan Plaza Rakyat Mesti Menjadi Pusat Kegiatan Kebudayaan Kota Cimahi /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi, Hermana, HMT menyatakan, masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Cimahi periode 2017-2022 telah berakhir.

Salah satu janji politik pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih Ajay-Ngatiyana adalah membangun Imah Seni (Gedung Kesenian).

"Namun 5 tahun bergulir dan berakhir masa kepemimpinannya, Imah Seni belum terlasana dibangun. Walau demikian Pemerintah Kota Cimahi tetap mewujukan Imah Seni dengan menyewa Ruko di Kawasan Komplek Ruko Cimahi Square Jalan Pabrik Aci, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah dan difungsikan sebagai tempat kegiatan kesenian juga sekretariat Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) sampai sekarang," katanya.

Baca Juga: Cimahi Open Dialog (COD) Suguhkan Implementasi UU No 5 Tahun 2017 dan Perda Kota Cimahi No. 9 Tahun 2018

Upaya mewujudkan Gedung Kesenian atau Gedung Kebudayan Kota Cimahi terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi. Melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) di tahun 2022 ini sedang melakukan kajian, terutama mencari lahan milik Pemerintah Kota Cimahi yang presentatif untuk dijadikan Pusat Kegiatan Kebudayaan Kota Cimahi (PK3C).

"Walau luas lahan milik Pemerintah Kota Cimahi sedikit namun setidaknya ada beberapa lahan kosong dan kurang produktif bisa difungsikan menjadi PK3C," katanya.

Salah satu lahan yang dianggap layak adalah kawasan Plaza Rakyat yang berada dilingkungan pusat perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jalan Raden Demang Harjakusumah, Cihanjuang, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara.

Baca Juga: Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) Usulkan Pembuatan Perda Literasi pada DPRD Kota Cimahi, Ini Tujuannya

"Sejak awal dibangun tampaknya Plaza Rakyat di desain sebagai pusat kegiatan masyarakat (ruang budaya). Tempat itu dibangun seperti amphiteater, ada panggung bundar dan dihadapannya ditata area penonton membentuk garis-garis setengah lingkaran. Selain itu dibuat juga lahan bermain atau tempat titik kumpul berbentuk papan catur," ujarnya.

Di kawasan Plaza Rakyat dibangun pula pendopo namun sekaran difungsikan sebagai taman kanak-kanak. Selain itu secara bersamaan dibangun lapang basket dan tempat panjat tebing (sudah tidak berfungsi) dan sekarang sebagain lahannya dijadikan tempat parkir.

"Bangunan lainnya difungsikan sebagai kantot Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP), dan bangunan baru Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB) Kecamatan Cimahi Utara," katanya.

Baca Juga: Keren! Tari Kolosal Meriahkan Kariaan Agustusan Kota Cimahi 2022

Kenapa Kawasan Plaza Rakyat layak difungsikan sebagai PK3C? Tentunya ada beberapa faktor yang mengidikasikan kawasan itu dianggap layak, diantaranya selain tempat itu sudah didesain sebagai amphitheater berbasis lingkungan hidup dan menjadi titik kumpul kegiatan masyarakat.

"Kawasan itu berada di pusat kota, cukup berjarak dengan pemukiman penduduk, dan diatasnya (jalan Raden Demang Harjakusumah) menjadi pusat perdagangan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," katanya.

Disadari atau tidak disadari kawasan Plaza Rakyat, Jalan Raden Demang Harjakusumah dan sekitarnya sudah menjadi ruang kebudayaan.

Baca Juga: Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) Hidupkan Kawasan Kuliner, Ini Caranya

"Tanpa harus mengganggu taman kota, tanpa ada komando dari Pemkot Cimahi, masyarakat Kota Cimahi dan dari luar kota khususnya tiap hari minggu selalu melakukan interaksi sosial, sehingga tercipatanya budaya kota yang disebut pasar kaget (pasar dadakan), serta budaya lainnya seperti senam sehat, jogging, pertunjukan seni, pameran produk dan lain sebagainya," katanya.

Pemerintah Kota Cimahi dalam hal ini Disbudparpora tidak perlu pusing-pusing mencari lahan PK3C. Maksimalkan Plaza Rakyat tanpa harus mengganggu populasi pohon yang sudah ada, tata ulang panggung bundarnya, tata ulang area kosong diantara pepohonan tempat berkumpunya masyarakat, tata ulang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimahi dan Joging tracknya.

"Tambah jumlah penanaman pohonnya terutama pohon jenis bambu kecil seperti bambu kuning atau bambu Jepang dan tanam di DAS Cimahi berdampingan dengan tempat joging tack," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler