JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi para Kepala Sekolah Penggerak karena telah menerapkan sejumlah program Merdeka Belajar yang butuh usaha ekstra.
Dikatakan Mendikbudristek, menjadi Sekolah Penggerak bukan suatu hal yang mudah karena membutuhkan keberanian dalam menghadapi kerumitan dan tantangan.
Untuk itu, Nadiem menyampaikan terima kasih kepada para Kepala Sekolah Penggerak yang telah mampu menggerakkan warga sekolah untuk bersama-sama mengimplementasikan paradigma baru di sekolahnya.
Baca Juga: Siapkan Pemimpin Pembelajaran, 18.079 Guru Ikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7
“Saya ucapkan apresiasi, terima kasih kepada bapak ibu kepala sekolah yang telah menjadi garda terdepan perubahan. Terima kasih bapak ibu sudah berani meluncurkan paradigma baru dalam pembelajaran,” disampaikan Mendikbudristek dalam dudui bersama di tenda untuk diskusi bersama para Kepala Sekolah Penggerak Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 28 Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Senin 24 Oktober 2022.
Saat berdiskusi, Mendikbudristek menegaskan bahwa paradigma Sekolah Penggerak sebagai sekolah favorit adalah kesalahan persepsi.
“Kami memilih Sekolah Penggerak bukan berdasarkan bagusnya sekolah tersebut, tetapi dari kemauan kepala sekolah dan guru-gurunya untuk melakukan perubahan,” ujar Nadiem.
Baca Juga: Program Guru Penggerak di Tiap Angkatan Kian Disambut Baik Tenaga Pendidik di Indonesia
Kiswanti, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 22 Pontianak mengaku bangga karena meski sekolahnya masih menumpang di gedung SMP lain, tetapi sekolah yang dipimpinnya terpilih menjadi Sekolah Penggerak Angkatan I dari Kota Pontianak.