Nita menyanyikan ketiga lagu ini dengan penuh ciamik, mendapat persetujuan meriah dari semua penonton.
Tetapi saat Nita menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa, suasana menjadi hening, dan penonton terpukau oleh keindahan alunan musik ini.
Bahkan, Nita sempat meneteskan air mata saat membawakan lagu karya Ismail Marzuki tersebut, mengungkapkan kerinduannya kepada tanah air.
"Saya berusaha untuk tidak menangis. Tapi apa daya? Kerinduan saya terhadap tanah air tidak terbendung," kata Nita.
Kemudian, giliran Horja Bius, kelompok musik yang terdiri dari delapan personil dengan latar belakang Batak, untuk menghibur penonton. Mereka memulai dengan membawakan lagu-lagu khas Jakarta, seperti Sirih Kuning, Kicir-Kicir, dan Keroncong Kemayoran dengan sentuhan medley yang kreatif.
Salah satu vokalis Horja Bius, Davidson Halomoan, menjelaskan, "Walaupun kami keturunan Batak, kami tidak lupa dengan Jakarta, kota dimana kami dibesarkan."
Setelah itu, Horja Bius membawakan sejumlah lagu khas Batak yang dipersiapkan dengan serius.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Jumlah Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 Selengkapnya klik disini
Lagu-lagu seperti Lissoi, Tonggo Bakara, Tonggo Si Raja Batak Part 2, Haminjon, Nantoari Au Mulak, Rura Hinaol Ni TukTuk, Among, dan lainnya memukau penonton dengan energi yang luar biasa.