Menakjubkan, Ditemukan Peradaban Moderen 5000 Tahun Lampau di Irak, Bagaimana Bentuknya?

- 13 Agustus 2023, 09:50 WIB
Para arkeolog Irak telah menemukan sisa-sisa peradaban kuno yang menunjukkan kehidupan yang sudah sangat modern di masa itu.
Para arkeolog Irak telah menemukan sisa-sisa peradaban kuno yang menunjukkan kehidupan yang sudah sangat modern di masa itu. /YouTube/

JURNAL SOREANG - Para arkeolog Irak telah menemukan sisa-sisa peradaban kuno yang menunjukkan kehidupan yang sudah sangat modern di masa itu.

Sebuah situs Media yang berbasis dari India, (Indiatimes.com) baru baru ini melaporkan, para arkeolog yang berbasis di Irak itu menemukan sisa sisa peninggalan purbakala berupa rumah makan (Restoran) dan perabot rumah tangga yang sudah modern di Kota Nasiriyah, Irak Selatan.

Penelitian atas benda-benda purbakala yang diperkirakan masih utuh ini di lakukan oleh para ahli arkeolog yang tergabung dari dua Tim peneliti, yaitu arkeolog dari Italia dan Amerika Serikat (AS).

 

Menurut hasil penelitian, Sisa-sisa kedai makan purbakala itu diperkirakan berasal dari 5000 tahun sebelum Masehi.

Kota Nasiriyah adalah kota tertua di dunia yang terletak di Timur laut, Irak Selatan.
Sebuah kota tertua di dunia yang berkembang di masa pemerintahan Raja-raja Babilonia. (Irak dan Persia kuno).

Kota ini adalah salah satu kota di masa itu yang memiliki kehidupan peradaban Sumeria yang sudah modern di Irak Selatan, yang berpengaruh diseluruh dunia.

Tim Arkeologi dari University of Pennsylvania dan University Of Pisa, menemukan sebuah sistem pendinginan (Kulkas) Oven besar, bangku-bangku besar untuk pengunjung, dan ratusan mangkuk saji, tulang-tulang hewan yang ditemukan dalam mangkuk, dan minuman yang dibuat dari anggur berupa Bir, yang diketahui sangat terkenal di kalangan masyarakat luas bangsa Sumeria di masa itu.

Baca Juga: Unik! Ditemukan Batu Bersuara Gamelan di Mekarjaya Arjasari, Kabupaten Bandung, Bukti Peradaban Neolitikum?

"Jadi, kami menemukan kulkas kuno, kami juga menemukan ratusan perkakas sajian makanan dan bangku tempat duduk, dibelakang kulkas ada oven kuno, yang digunakan untuk memanggang makanan" 'Demikian kata Direktur Proyek Holly Pittman kepada AFP.

"Dia juga mengemukakan,Apa yang bisa kami ketahui, yaitu situs ini adalah tempat di mana orang-orang bisa datang untuk makan, dan itu bukan warung yang bersifat domestik saja, tetapi orang-orang yang bukan dari sini pun singgah untuk makan, tempat ini juga bisa dikatakan sebagai kedai minuman atau bar untuk orang dapat minum minuman seperti bir, sebab ditemukan pula bukti keberadaan bir yang merupakan minuman yang sejauh ini sangat umum, bahkan lebih dari sekedar minuman biasa yang ditemukan di sini yang sekaligus menunjukkan bahwa bangsa Sumeria sudah mengkonsumsi bir sejak hampir 5 millenium yang lalu, 'katanya.

Dan sebagai catatan, dilokasi penggalian sebuah kuil juga ditemukan resep pembuatan bir yang ditulis dengan menggunakan huruf paku pada sebuah lempengan batu.

 

Peradaban manusia di kota-kota pertama dunia inilah yang berkembang menjadi tempat sekarang adalah Irak Selatan, sebagai peradaban yang muncul karena daerah tersebut makmur dengan surplus pertanian yang melimpah dari domestikasi tanaman pangan utama, sehingga memungkinkan munculnya kelas sosial masayarakat baru yang memiliki kasta tinggi, dan tak harus terlibat langsung dalam produksi pangannya.

Adalah Daerah Lagash yang berada dekat dengan dua alur sungai, yaitu Tigris dan Efrat, yang di juluki "Taman Para Dewa" Oleh orang-orang yang hidup di masa lalu karena kesuburan dan memunculkan serangkaian kota Sumeria di Sumeria yang berasal dari periode Dinasty awal.

"Lagash adalah salah satu kota penting di Irak Selatan" kata Irak Arkeolog Baker Azab Wali kepada AFP, setelah bekerjasama dengan Tim AS-Italia di situs tersebut.

 

"Penduduknya bergantung pada pertanian, peternakan, perikanan, tetapi ada juga bergantung pada pertukaran barang, katanya.

Pittman mengatakan, Tim sangat ingin mempelajari lebih banyak tentang pekerjaan orang-orang yang sudah menggunakan restoran dimasa kejayaannya sekitar tahun 2700 sebelum Masehi, untuk memberikan cahaya pengetahuan baru perihal struktur sosial kota-kota pertama di dunia.

"Analisis terperinci perlu dilakukan pada sampel yang diambil dari sampel yang diambil selama penggalian, yang sudah dilakukan oleh tim pada November 2022 yang lalu" Kata Pittman lagi.

Masih ada begitu banyak hal penting yang belum kita ketahui tentang periode awal kemunculan kota-kota ini, dan inilah yang sedang kita selidiki" Katanya.

Baca Juga: Anak Petani Kecil dan Pengembala Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Bandung

"Kami berharap dapatkan hasil yang mengkarakteradasi lingkungan dan jenis pekerjaan orang-orang yang tinggal di kota besar ini yang bukan kalangan elit," Tambahnya.

Sedangkan sebagian besar pekerjaan yang dilakukan di situs lain lebih berfokus pada kalangan elit, seperti raja dan imam.
Dan itu sangat penting, tetapi pengkajian perihal orang-orang biasa juga penting. ***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: India Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah