Cardoso dan timnya memotret ekor paus, yang merupakan cara paling tepat untuk mengidentifikasi mereka, mirip seperti sidik jari manusia, karena tidak ada ekor paus yang serupa.
Mereka kemudian mengunggah foto-foto itu ke situs HappyWhale, platform pengamatan paus global yang menggunakan algoritma pemrosesan gambar untuk mencocokkan foto paus itu dengan koleksi ilmiah yang telah dikumpulkan.
"Identitas foto dapat memberikan gambaran mengenai sejarah hidup individual, tapi juga memberikan pemahaman mengenai dinamika populasi dengan mengenali pergerakan hewan ini, bagaimana mereka bermigrasi dan bersinggungan dengan populasi lain," kata Palazzo.
Beberapa paus bungkuk yang mereka amati di Brazil telah datang atau bepergian ke Antartika, Patagonia, pantai Afrika dan ada satu yang bepergian hingga ke Australia.
Palazzo mengatakan peningkatan jumlah paus di Ilha Bela adalah kabar baik untuk konservasi laut, tidak hanya di Brazil, tapi seluruh dunia.
"Ini menunjukkan bahwa jika kita melakukan perlindungan yang efektif untuk hewan laut, banyak dari mereka yang akan pulih kembali," ujarnya.***