Perubahan Iklim Ekstrim, PBB: Pemanasan Global Mencapai Tingkat 'Mendidih'

- 28 Juli 2023, 11:11 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres /Reuters

JURNAL SOREANG - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres hari ini, Kamis 27 Juli 2023 mengimbau tindakan radikal segera terhadap perubahan iklim setelah suhu di bulan Juli terdeteksi memecahkan rekor tertinggi dunia.

Ia mengingatkan, Bumi kini mulai beralih dari fase pemanasan global ke 'era mendidih global'.

Berbicara di New York, dia mengatakan panas terik di Belahan Bumi Utara dipandang sebagai 'musim panas yang brutal'.

Baca Juga: Waduh! Ledakan Bom Jelang Hari Asyura di Suriah Menewaskan 6 Orang di Suriah

"Ini adalah bencana bagi seluruh planet dan dalam beberapa hari ke depan, seperti yang terjadi selama Zaman Es mini, hari-hari yang tersisa di bulan ini akan memecahkan rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat.

"Perubahan iklim ada di sini. Menakutkan tapi ini baru permulaan. Era pemanasan global telah berakhir dan era pendidihan global telah tiba," katanya, yang juga terkejut dengan betapa cepatnya semua ini terjadi.

Guterres menambahkan bahwa efek ekstrem perubahan iklim juga sejalan dengan 'prediksi dan peringatan berulang' para ilmuwan, bahkan menyatakan bahwa satu-satunya kejutan adalah tingkat perubahan yang semakin cepat setiap hari.

Menghadapi musibah 'tragis' itu, dia juga mengulangi seruannya untuk tindakan cepat dan luas, sekali lagi menyasar sektor bahan bakar fosil.

Baca Juga: 10 Film Baru Bioskop yang Akan Tayang di Bulan Agustus 2023, Catat Tanggalnya!

“Udara tidak lagi layak untuk dihirup. Panas yang tak tertahankan dan keserakahan akan keuntungan dari bahan bakar fosil serta kegagalan mengatasi perubahan iklim tidak dapat diterima.

"Pemimpin harus memimpin. Tidak boleh ada keraguan, tidak ada alasan lagi. Tidak perlu menunggu orang lain bertindak dulu," kata mantan Perdana Menteri Portugal itu.

Menjelang KTT Harapan Iklim yang akan diselenggarakannya September ini, Guterres mendesak negara-negara maju untuk berkomitmen mencapai netralitas karbon sebanyak mungkin pada tahun 2040, dan pada tahun 2050 untuk negara-negara berkembang.

"Kehancuran yang disebabkan oleh manusia seharusnya tidak menjadi sumber keputusasaan, melainkan harus mendorong tindakan.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dengan Delegasi Terbatas Gelar Kunjungan Kerja ke Tiongkok, Berikut Agendanya

"Untuk menghindari akhir yang merusak, orang harus mengubah 'tahun yang membara' menjadi 'ambisi yang membara'," katanya.***

Editor: Rustandi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah