Amerika Serikat Menangguhkan Pendanaan Federal untuk Laboratorium di Wuhan

- 20 Juli 2023, 14:00 WIB
Petugas keamanan berjaga di luar Institut Virologi Wuhan (WIV) di China
Petugas keamanan berjaga di luar Institut Virologi Wuhan (WIV) di China /Reuters

JURNAL SOREANG - Amerika Serikat (AS) menangguhkan pendanaan Federal untuk Institut Virologi Wuhan (WIV) di China karena gagal menyerahkan dokumen terkait protokol keamanan biologis.

Masalah pelanggaran langkah-langkah keamanan dan perselisihan tentang operasi lembaga telah dipertanyakan sejak lama, terutama terkait dengan asal mula pandemi COVID-19.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HSS) juga mengumumkan bahwa mereka ingin melarang institusi dari China untuk berpartisipasi dalam program pengadaan pemerintah dan program lainnya di masa mendatang.

Baca Juga: TIPS PARENTING: Mengatasi Anak yang Sering Membentak Orang Tua, Langkah Tepat Membangun Komunikasi

WIV belum menerima dana Federal dari badan penelitian medis AS, National Institutes of Health (NIH), sejak Juli 2020, menurut pernyataan dari HHS pada hari Rabu, 20 Juli 2023.

Tindakan itu diambil Senin lalu setelah peninjauan selama berbulan-bulan yang membuat HHS menyimpulkan bahwa 'WIV tidak mematuhi peraturan Federal dan tidak bertanggung jawab', menurut memo yang dikeluarkan oleh departemen.

"Pendanaan dihentikan karena WIV gagal memberikan dokumen terkait penelitian WIV yang diminta oleh NIH, mengacu pada tuduhan bahwa WIV melanggar protokol keamanan hayati NIH," kata juru bicara HHS dalam sebuah pernyataan.

Asal usul pandemi virus corona telah menjadi perdebatan publik di seluruh dunia sejak kasus pertama kali dilaporkan melibatkan infeksi manusia di Wuhan pada akhir 2019.

Baca Juga: TIPS PARENTING: Begini 10 Cara Membentuk Karakter pada Anak Sedini Mungkin

Partai Republik di AS mengeluarkan laporan pada tahun 2021 yang menyatakan bahwa ada 'bukti yang cukup' bahwa ilmuwan WIV sedang melakukan penelitian yang memodifikasi virus corona untuk menginfeksi manusia, tanpa terdeteksi.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x