Pengunjuk Rasa Prancis Menentang Larangan Pertemuan Umum, Ini Alasan Penolakannya

- 9 Juli 2023, 11:42 WIB
Orang ramai-ramai mengikuti pergerakan untuk memperingati kematiaan Adama Traore yang meninggal pada 2016 saat Operasi polisi Prancis
Orang ramai-ramai mengikuti pergerakan untuk memperingati kematiaan Adama Traore yang meninggal pada 2016 saat Operasi polisi Prancis /Reuters

JURNAL SOREANG - Sekitar 2.000 orang menentang larangan untuk bergabung dalam pertemuan umum peringatan, untuk mendukung seorang remaja kulit hitam yang meninggal dalam tahanan polisi.

Pawai di seluruh Prancis datang sebagai protes terhadap kebrutalan polisi ketika ketegangan meningkat setelah kerusuhan berhari-hari melanda negara itu.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, sekira 5.900 orang berpartisipasi dalam pawai jalanan tersebut.

Baca Juga: Terbaru! Jadwal PPDB 2023 Sulsel Tahap 3 Pendaftaran Mulai Tanggal 10, Ini Timeline Pelaksanaannya!

Tujuh tahun setelah kematian Adama Traore, saudara perempuan korban berencana memimpin pawai peringatan di utara Paris, di Persan dan Beaumont-sur-Oise.

Namun, dikhawatirkan akan mengobarkan kembali kerusuhan setelah kematian seorang anak berusia 17 tahun di sebuah perhentian lalu lintas dekat Paris.

Pengadilan memutuskan ada kemungkinan besar gangguan publik untuk memungkinkan prosesi berlanjut.

Dalam video yang diposting di Twitter,l kakak tertua Adama, Assa Traore, mengecam keputusan tersebut.

Baca Juga: Nambah Kekuatan! Lee Kang In Bersemangat Untuk Bergabung Dengan PSG: Saya Tidak Sabar

"Keputusan pemerintah seperti menuangkan bahan bakar ke api dan tidak menghormati kematian saudara laki-laki saya," tulisnya di Twitter.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x