Mr Nuzulul ingat menyaksikan kehangatan komunitas Turki selama lima hari perjalanan sukarela.
“Kami melihat begitu banyak orang meninggalkan semuanya dan hanya turun untuk membantu, seperti pemilik toko, mereka menutup toko mereka dan apa pun yang mereka miliki.
Mereka membawanya ke orang-orang. Mereka yang menjual kebab di pinggir jalan membagikannya secara gratis,” katanya.
Meski masyarakat berkumpul, Pak Nuzulul menyadari bahwa tenda tetap dibutuhkan.
Baca Juga: Dugaan Aliran Dana Gempa Cianjur untuk Aksi Terorisme Diungkap, PPATK Beberkan Modusnya
Menambah permintaan tenda adalah orang-orang yang telah meninggalkan rumah mereka, meskipun mereka tidak hancur akibat gempa.
“Ada banyak bangunan dengan retakan kecil, tetapi orang sangat takut untuk tinggal di sana,” kata Nuzulul.
Ketika dia kembali ke Istanbul, dia mendekati beberapa toko dengan harapan bisa membeli barang dengan harga grosir.