JURNAL SOREANG- Pada musim haji tahun ini terjadi kenaikan drastis biaya masyair bagi jemaah haji yang melaksanakan puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Kementerian Agama meminta kepada Arab Saudi untuk merasionalisasi biaya masyair yang dinilai cukup tinggi.
“Biaya layanan di masyair sebesar 5.600 SAR yang jika dikurskan mencapai Rp22 juta sampai Rp23 juta ini terlalu tinggi untuk layanan empat hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina,” ungkap Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief saat menyambut kedatangan jemaah kloter 43 SOC di Debarkasi Donohudan, Solo, Minggu 14 Agustus 2022.
Baca Juga: Seorang Jemaah Haji Kabupaten Bandung Wafat di Pesawat Terbang, Ini Kesaksian Pembimbing Haji
Hadir Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM Abu Rokhmad, Staf Khusus Wibowo Prasetyo, Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag Ahmad Fauzin, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala Kesbangpol Haeruddin, Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif, Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, dan jajaran pejabat lainnya.
Menurut Hilman, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi.
“Semoga ada kebijakan yang lebih proporsional dari Arab Saudi untuk penyelenggaraan haji tahun depan, khususnya biaya layanan di masyair,” harap Hilman dikutip dari Media Center Haji.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh petugas haji tahun ini sebab selama di Tanah Suci, mereka yang mengenakan rompi petugas terus memberikan layanan terbaik bagi jemaah.