Para Jemaah haji akan diberikan makan sebanyal 3 kali dalam sehari, dan paling banyak 12 kali.
Pihak Pemrintah juga menyediakan layanan tenda Klinik Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI, guna memberikan layanan kesehatan tanpa alat bagi para Jemaah yang sakit.
Sedangkan bagi Jemaah haji yang sakit, akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi Mina Al Wahdi dan Mina Al Jisr apabila dibutuhkan.
Menurut Wawan, para Jemaah haji juga harus tetap memperhatikan jadwal lontar jumrah di setiap Kelompok Terbang atau Kloter, yang berisi waktu dan jalur untuk melontar.
Satgas Mina yang ditempatkan, berasal dari PPIH Daerah Kerja Madinah dan ditambah dengan sebagian petugas dari Daerah Kerja Makkah di setiap maktab.
"Pemerintah juga menyiagakan satgas P3JH atau Petugas Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji di terowongan Mu’aishim dan di lokasi Jamarah yang terdiri dari Petugas Pengamanan dari unsur TNI, Polri serta Dokter," terang Wawan.
Adapun Jemaah sakit yaitu sebanyak 185 orang, 11 orang yang dirawat di RSAS Al Noer Makkah, 3 orang di RSAS Mina Al Wadi, dan 171 lainnya dirawat di KKHI Makkah.
Ada juga Jemaah haji yang wafat, diantaranya: