Hidangan ini diperkenalkan kepada penduduk setempat oleh misi keagamaan dari Malaysia.
- Malaysia
Meskipun Islam tidak mewajibkannya, banyak Muslim Malaysia mengunjungi makam orang yang mereka cintai setelah salat Idul Adha, karena secara tradisional, pemakaman tersebut terletak di dekat masjid setempat.
Di rumah, segudang hidangan daging menanti di meja makan, termasuk resep klasik seperti rendang daging, daging masak kicap, dan asam pedas daging.
Semua bagian hewan dapat digunakan dalam masakan khusus seperti kerabu perut bersantan (salad perut sapi dengan santan), masak pedas paru (paru-paru sapi pedas) dan kari tulang tanpa santan (kari tulang tanpa santan).
Muslim di Malaysia juga merayakan hari raya dengan mengenakan pakaian baru, mengunjungi teman dan keluarga, dan mengadakan “rumah terbuka” di mana mereka menyambut tetangga ke rumah mereka untuk bergabung dalam perayaan.
- Filipina
Karena kedekatannya dengan Malaysia dan Indonesia, komunitas Muslim di Filipina selatan merayakan Idul Adha sebagai Lebaran atau Hari Raya Haji.
Bahkan hidangan acara khusus mereka mengingatkan pada hidangan daging pedas tetangga mereka, Satti.
Satti adalah daging panggang yang ditusuk seperti sate, dan riyandang, rebusan daging sapi atau kambing yang dimasak dalam santan dengan aromatik, mirip dengan rendang.