JURNAL SOREANG- Diplomasi budaya memiliki peran penting dalam hubungan internasional karena budaya adalah sarana yang dapat menjadi wadah manusia untuk memahami satu sama lain.
Pertukaran budaya memberi kesempatan untuk saling menghargai titik kesamaan dan perbedaan antar bangsa.
Hal ini disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Tokyo, Yusli Wardiatno, dalam acara Pementasan dan Pelatihan Tari Jawa Gambyong Pangkur serta Gamelan yang digelar bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Tokyo di kediaman Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo, Rabu 29 Juni 2022.
Baca Juga: KBRI Beijing Fasilitasi Pendirian Pusat Bahasa dan Inovasi di Enam Perguruan Tinggi Indonesia
Dilanjutkan Yusli, pertukaran budaya dapat menjadi jembatan yang baik bagi anak-anak muda kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.
Selain itu, pemajuan kebudayaan Indonesia yang didorong KBRI Tokyo juga sejalan dengan semangat Merdeka Berbudaya yang digelorakan Kemendikbudristek.
“Diplomasi budaya juga berguna untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang dan menarik masyarakat Jepang untuk berkunjung ke Indonesia, dan harapannya dapat membawa dampak baik bagi kesejahteraan dan kemajuan ekonomi Indonesia dari sektor pariwisata dan kebudayaan,” terang Atdikbud Yusli.
Baca Juga: KBRI Tokyo Kenalkan Indonesian International Vocational Student Mobility Award pada Kampus Jepang