JURNAL SOREANG - PPIH atau Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji laksanakan rapat koordinasi, guna persiapan untuk proses rangkaian puncak haji 2022 yang akan segara datang di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Rapat koordinasi ini berfukus kepada usaha perlindungan untuk para Jemaah haji asal Indonesia.
Dalam rapat koordinasi, turut hadir tim Satuan Tugas (Satgas) Armuzna, yang dilakukan pada 29 Juni 2022 dan berlokasi di gedung Kantor Urusan Haji (KUH), Jalan Turki, No 200, Jeddah, Arab Saudi.
Pengecekan dilakukan pada masing-masing satgas, dan diberikan tanggung jawab seperti dikutip JurnalSoreang.Pikiran-rakyat.com dari laman kemenag.go.id, berikut penjelasan dari Ketua PPIH:
“Satgas Arafah menjadi tanggung jawab Daker Bandara, pra Armuzna harus melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan untuk pelayanan di Kemah Misi Haji dan Pengawas Maktab. Juga harus melakukan sweeping akhir jemaah di Arafah pada 9 Dzulhijjah tengah malam,” ujar Arsyad Hidayat selaku Ketua PPIH pada 29 Juni 2022 di Jeddah.
Sementara itu, Satgas Muzdalifah dipegang oleh Daker Makkah, tim ini harus melakukan sweeping hotel dari para Jemaah haji yang ada di Mekkah pada 8 Dzulhijjah mendatang.
Satga Muzdalifah juga akan memantau dan mengawasi layanan kedatanfan dan penempatan para Jemaah haji di Muzdalifah.
“Juga pengamanan jemaah yang terpisah dari rombongan dan melakukan pemberangkatan jemaah ke Mina,” ucap Direktur Bina Haji Ditjen PHU tersebut.
Sedangkan, untuk Satgas Mina akan diberikan pada tim Daket Madinah, dan akan melakukan pengawasan di Maktab dan akan bertugas untuk memberikan pemantauan dan pengawasan layanan kedatangan, penempatan jemaah di Maktab, dan mengecek fasilitas tenda Jemaah haji.
“Juga melakukan pendistribusian katering dan konsentrasi dalam pemberangkatan Jemaah Kembali ke Makkah,” pungkas Arsyad.
Nasrullah Jasam selaku Wakil Ketua PPIH yang turut hadir menyampaikan bahwa, dalam rakor Skema persiapan Armuzna ini membahas tentang tim anagement Crisis Rescue (MCR) secara khusus.
Tim MCR terdiri dari 1 kelompok komando dan 5 kelompok rescue, kemompok komando terdiri dari 4 komandan pengamanan Jemaah haji.
Sedangkan untuk tim rescue, beranggotakan 14 orang yang diantaranya terdiri dari 1 orang komandan dengan 13 anggota dari Pam Sektor Khusus, Dokter, EMT, serta P3JH.
“MCR bertugas membantu jemaah yang memerlukan penanganan, baik lupa arah jalan dan rawat darurat di lokasi. Tim ini bertugas secara mobile, baik di Arafah, Mina dan sekitar Jamarat,” jelas Rasyid.
Berikut Rute yang akan dilalui oleh para Jemaah haji dan Jarak Tempuh:
- Makkah ke Arafah: jaraknya 22 km, seperti stasiun Gambir ke Kampus UIN Jakarta,
- Arafah ke Muzdalifah: jaraknya 4 km,
- Muzdalifah ke Mina: jaraknya 2 km,
- Kembali menuju Makkah:7 km, seperti dari Masjid Istiqlal ke Masjid Al Azhar di daerah Blok M Jakarta.
Semoga bermanfaat!***