Rusia Tetap Ingin Menjaga Hubungan Diplomatik dengan Barat Meskipun Terjadi Pengusiran Diplomat Besar-besaran

- 10 April 2022, 20:05 WIB
Alexander Grushko Menteri Luar Negeri Russia untuk NATO /  Www.facebook.com/MIDRussia/
Alexander Grushko Menteri Luar Negeri Russia untuk NATO / Www.facebook.com/MIDRussia/ /

JURNAL SOREANG - Dilansir dari media Eropa, Euronews.com (April 2022), Rusia ingin mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat meskipun pengusiran besar-besaran diplomatnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko telah menyampaikan pada hari Rabu, 6 April 2022.

Beberapa negara Eropa termasuk Prancis, Belgia, Belanda dan Italia telah mengusir sejumlah besar diplomat Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Langkah itu bertepatan dengan kemarahan di seluruh Eropa atas laporan penemuan kuburan massal dan pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina, menyusul mundurnya pasukan Rusia yang melakukan apa yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus" di Ukraina.

Baca Juga: Austria jadi Anggota Uni Eropa yang Terakhir Mengusir Diplomat Rusia dari Negaranya

Grushko mengatakan kepada Interfax, maksudnya kantor berita non pemerintah Russia berlokasi di Moskow, bahwa Rusia yang telah berjanji untuk menanggapi pengusiran, sedang menilai keputusan oleh negara-negara Eropa.

Namun demikian, "posisi kami tetap sama kami menganjurkan saluran diplomatik untuk tetap terbuka.”

Grushko mengatakan negara-negara Eropa yang mengganggu pekerjaan diplomat Rusia merusak kepentingan mereka sendiri dan memperingatkan terhadap kemungkinan tindakan terhadap wilayah administratif Rusia di Kaliningrad, yang terjepit di antara Polandia dan Lithuania di pesisir Baltik.

Baca Juga: Hikmah Ramadhan! Kurma Direndam Susu Hasilkan 5 Manfaat bagi Kesehatan, Berikut Cara Buatnya

“Saya sangat berharap bahwa akal sehat di Eropa tidak akan mengizinkan permainan apa pun dimulai di sekitar Kaliningrad. Saya rasa banyak yang mengerti bahwa ini akan bermain dengan api.” Ucap Grushko.

Grushko mengatakan "Rusia tidak memiliki kontak dengan NATO. Tidak ada yang perlu didiskusikan dengan NATO."

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022 atau yang disebut 'operasi khusus' untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ngamuk! Kecewa Man United kalah dari Everton, Bintang Piala Dunia 2022 Qatar CR7 Minta Maaf

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran dalam upaya untuk memaksa Rusia menarik pasukannya.***

Editor: Handri

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah