JURNAL SOREANG - Amerika Serikat dan NATO tidak ingin menempatkan pasukan dan pesawat ke Ukraina karena Russia memiliki senjata nuklir.
Jika Putin menginvasi salah satu negara NATO, apakah kita akan menggunakan alasan yang sama untuk mengizinkannya melakukan apa pun yang dia inginkan? Tentu saja.
Tapi jangan salah, sejumlah pengamat menyatakan bahwa kita sebenarnya sudah berada dalam perang dunia ketiga, satu-satunya perbedaan adalah Ukraina berjuang sendiri.
Apalagi Inggris telah memperingatkan jika Rusia berani memasuki salah satu wilayah anggota NATO maka dianggap Perang Dunia telah dimulai.
Seandainya Putin tidak menghadapi perlawanan sengit seperti itu di Ukraina, dia akan berada di sana sekarang.
Tentara Rusia memiliki dua pilihan, yaitu menyerang Ukraina dan tewas, ataukah menolak untuk menyerang tetapi tewas di tangan pemimpinnya di tanah airnya sendiri.
Perang Rusia sendiri menewaskan warga Ukraina dan Rusia, serta menghancurkan ekonomi kedua negara.
Sebab, jika Ukraina bergabung dengen NATO tanpa kita sadari bahwa itu telah memasuki wilayah Rusia yang mana dahulu merupakan bekas negara-negara pecahan Uni Soviet, jika itu terjadi Rusia seolah dimata-matai dengan garis perbatasan didepannya.
Luas yang membentang dari ufuk timur hingga ke ujung barat perbatasan Pegunungan Ural yang memisahkan benua asia dan benua Eropa.
Seorang mantan panglima militer bernama Jenderal Sir Mike Jacksonyang kini berusia 77 tahun, telah memperingatkan Perang Dunia III tidak dapat dikesampingkan karena konflik di Ukraina semakin menempatkan dunia dan Eropa di posisi 'wilayah yang belum dipetakan'.
Hal ini menandakan bahwa Inggris dan Uni Eropa maupun Amerika Serikat untuk tidak ikut tergelincir ke lingkaran konflik antar dua negara tersebut yang akan mengundang Perang Dunia III.
Pada siaran berita nasional Inggris ketika ia ditanya tentang apakah situasinya dapat meningkat menjadi skenario Perang Dunia III, berkata 'Saya tidak dapat mengesampingkannya. Saya merasa sangat sulit untuk mengatakannya.'***