Seorang pejabat AS kedua kemudian mengatakan dua istri Quraisy dan satu anak tewas.
Saat pasukan AS maju ke lantai dua, salah satu letnan Quraisy dan istrinya mulai menembaki tentara Amerika dan terbunuh.
Satu anak ditemukan tewas di sana, kata McKenzie, dan tiga anak lainnya serta seorang bayi dibawa ke tempat yang aman dari lantai dua.
Pekerja penyelamat Suriah mengatakan setidaknya 13 orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pentagon mengatakan sedikitnya dua anggota bersenjata dari afiliasi al Qaeda lokal tewas oleh tembakan dari helikopter AS setelah mereka mendekati lokasi serangan sementara pasukan AS masih berada di lokasi.
Perencanaan operasi dimulai pada awal Desember, ketika para pejabat menjadi yakin pemimpin ISIS itu tinggal di gedung itu, kata para pejabat. Biden menerima pengarahan terperinci tentang opsi untuk menangkap Quraisy hidup-hidup pada 20 Desember, kata seorang pejabat senior Gedung Putih.
Seorang pejabat mengatakan operasi itu diperumit oleh fakta bahwa Quraisy jarang meninggalkan kediamannya di lantai tiga gedung itu dan mengandalkan kurir untuk berinteraksi dengan dunia luar.
Jumlah anak-anak yang terlihat di daerah itu dan keluarga yang diyakini tinggal di lantai pertama membuat para pejabat AS mencoba membuat misi yang bertujuan untuk melindungi warga sipil, kata mereka.