Salon Kecantikan Wanita Pernah Dilarang di Yaman Hingga Disamakan dengan ISIS dan Al-Qaeda, ini Alasannya

- 26 Januari 2022, 13:36 WIB
Ilustrasi salon.
Ilustrasi salon. /Pexels/cottonbro

JURNAL SOREANG - Pemerintah kudeta Houthi di Yaman telah mengadopsi dua puluh tindakan pencegahan yang diklaim dimaksudkan untuk memerangi COVID-19 seperti penutupan salon kecantikan untuk wanitapada 2020 lalu.

Prosedur ini mengingatkan orang Yaman tentang apa yang sebelumnya dinyatakan oleh pemimpin kudeta bahwa jubah Islami wanita adalah alasan di balik penundaan "kemenangan ilahi" mereka.

Sumber-sumber lokal di Sanaa mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa Sultan Zabin, seorang pejabat Houthi memerintahkan puluhan pria bersenjata untuk melakukan kampanye represif baru setelah milisi mengeluarkan dekrit yang melarang salon kecantikan dan penjahit pakaian wanita.

Menurut sumber, pemilik salon di Sanaa mengatakan bahwa Houthi bersenjata menggerebek toko mereka bersama petugas keamanan wanita dari kelompok Zaynabiyyat dan meminta mereka untuk tutup di bawah ancaman penangkapan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Pemain Persib Ini Latihan dengan Tim Lain, Kecewa Tak Dapat Menit Bermain?

Aktivis HAM di Yaman menuduh Houthi menerapkan protokol yang sangat mirip dengan ISIS dan Al-Qaeda. Bahkan, kelompok milisi menyatakan bahwa toko-toko ini adalah salah satu alasan utama yang menunda kemampuannya untuk mengalahkan pemerintah yang sah.

Kampanye represif Houthi mulai menjadi lebih ketat Desember lalu setelah serangkaian pidato oleh pemimpin mereka menyerukan para pengikutnya untuk melindungi masyarakat Yaman.

Melindungi dari apa? melindungi dari apa yang dia gambarkan sebagai “invasi oleh budaya Barat” dan untuk menguduskan “identitas Yaman” yang mengisyaratkan Keyakinan Houthi diimpor dari Iran.

Houthi bersenjata meluncurkan kampanye serupa tahun lalu di Sanaa, di mana mereka membakar gaun wanita sambil mengulangi "nyanyian Khomeinis", mengklaim bahwa mereka adalah salah satu alasan di balik penundaan kemenangan.

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: english.aawsat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x