8 Perang Paling Banyak Memakan Korban Jiwa 20 Tahun Terakhir, Terjadi di Irak, Afghanistan, Suriah, dan Yaman!

- 15 Desember 2021, 11:13 WIB
Keadaan di Suriah akibat dari peperangan yang telah berlangsung selama satu dekade
Keadaan di Suriah akibat dari peperangan yang telah berlangsung selama satu dekade /www.aljazeera.com



JURNAL SOREANG - Ahli teori politik Francis Fukuyama pernah memproklamirkan bahwa akhir Perang Dingin yang menandai akhir sejarah.

Ia menyebut hal ini sebagai sebuah kemenangan demokrasi Barat yang kapitalis dan liberal atas ideologi lainnya.

Diyakini bahwa umat manusia abad ke-21 akan menjadi masyarakat pascakonflik global yang bergerak dalam konser deterministik menuju perdamaian dan kemakmuran kolektif.

Sementara tesis Fukuyama sangat berlawanan dengan serangan 11 September 2001 dan “perang melawan terorisme” AS berikutnya.

Baca Juga: Brutal! 20 Bos Mafia Paling Kejam Sepanjang Masa di Dunia ini Harus Kamu Tau, Ternyata Ada Perempuan Juga

Perang terbuka ini terjadi antara tentara negara-bangsa, pada kenyataannya, menjadi semakin langka di lingkungan pasca-Perang Dingin.

Dikutip Jurnal Soreang dari Britannica, sebaliknya, terorisme, konflik etnis, perang saudara, perang hibrida dan operasi khusus terus bergulir.

Biasanya teknik yang digunakan oleh negara maju untuk mengganggu atau mengacaukan lawan melalui cara-cara nontradisional.

Hal ini menyumbang sebagian besar kekerasan non-negara bagian, intranegara bagian, dan antarnegara bagian.

Namun abad ke-21 memiliki tingkat kematian pertempuran yang sangat berkurang jika dibandingkan dengan rentang waktu yang sama di abad sebelumnya.

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah