Network
JURNAL SOREANG - Pada 21 Februari 2012 warga Yaman pergi ke kotak suara. Itu adalah pemandangan yang surealis: orang-orang dengan bangga menunjukkan jempol mereka yang bertinta, senang telah memilih.
Mereka tidak senang karena telah memilih calon mereka, hanya senang karena telah memilih. Hanya ada satu calon: Abd-Rabu Mansour Hadi.
Ketika ditanya apa yang mereka ketahui tentang dia, jawabannya biasanya: tidak ada.
Namun, mereka percaya bahwa setelah 33 tahun pemerintahan Ali Abdollah Saleh, yang berpuncak pada tindakan keras terhadap demonstran damai pada tahun 2011, apa pun atau siapa pun akan lebih baik darinya.
Jadi mereka memilih Hadi, wakil presiden lama Saleh dan sesama anggota partai Kongres Rakyat Umum yang berkuasa.
Itu tidak masalah. Jika orang Yaman tidak memberikan suara sama sekali pada hari itu, Hadi akan tetap menjadi presiden.
Dikutip Jurnal Soreang dari fanack.com, begitulah kesepakatan transfer kekuasaan yang ditengahi oleh Dewan Kerjasama Teluk.
Beberapa warga Yaman memang abstain dalam pemungutan suara. Mereka curiga tentang kemampuan Hadi untuk memerintah negara mereka yang sulit diatur hanya karena satu alasan: dia tidak memiliki kumis.
