90 Orang Penghuni Tahanan di Yaman Tewas dalam Serangan Udara, 200 Orang Lainnya Luka

- 25 Januari 2022, 20:52 WIB
Ilustrasi rumah tahanan.
Ilustrasi rumah tahanan. /Pixabay/



JURNAL SOREANG - Sekitar 90 orang dan 200 orang lainnya luka akibat serangan udara menghantam rumah tahanan (rutan) di Yaman.

Menteri kesehatan Houthi pada Selasa 25 Januari 2022, angka kematian akibat serangan itu diperbarui setelah upaya penyelamatan berakhir..

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, pada Sabtu sedikitnya 60 orang tewas dalam serangan itu. Ledakan telah membuat rutan itu hancur menjadi puing.

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi mengatakan, fasilitas di provinsi Saada itu tidak termasuk dalam daftar "bukan target" yang disetujui badan-badan PBB.

Baca Juga: Indonesia Di Ujung Tanduk Piala Asia Wanita 2022, Meski Menang Lawan Filipina Tak Jamin Lolos Perempat Final

Dilansirkan Antara, koalisi menuduh pasukan Houthi menyebarkan informasi yang salah tentang serangan itu.

Pertempuran keduanya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Serangan-serangan udara membidik target militer Houthi.

Gerakan Houthi yang didukung Iran telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Uni Emirat Arab (UAE) dan penembakan lintas batas ke Arab Saudi.

Di Saada, basis Houthi di wilayah utara, para penyintas serangan udara di rutan tersebut masih dirawat di rumah sakit pada Minggu.

Baca Juga: Prediksi Cinta Aries, Taurus dan Gemini Hari Ini, Cintai Tanpa Syarat

Seorang tahanan, Muhammad al-Khulaidi yang menderita patah kaki dan luka bakar, mengatakan dia berhasil keluar dari reruntuhan, sedangkan teman-teman satu selnya tewas.

"Saya berusaha membebaskan kaki saya yang tertindih tiang dan pesawat terus membombardir kami," katanya kepada Reuters.

"Saya coba, saya coba, dan saya singkirkan puing-puing dari kaki saya, dan saya berhasil keluar. Saya tak bisa membantu teman-teman karena kaki saya patah," katanya.

Menkes Houthi Taha al-Mutawakal, yang berkomentar di stasiun TV Al Masirah milik Houthi, mengatakan 91 orang telah tewas dan 236 lainnya dirawat di rumah sakit saat operasi penyelamatan berakhir.

Baca Juga: 3 Bek Belum Perpanjang Kontrak, Chelsea Incar Bek Bayern Munchen Niklas Sule

PBB telah mendesak semua pihak untuk meredakan ketegangan dalam perang yang berlangsung hampir tujuh tahun itu.

Konflik tersebut telah menelan lebih dari 100.000 korban jiwa dan membuat 4 juta orang terpaksa mengungsi. Jutaan warga Yaman kini terancam kelaparan.

Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui dunia internasional di ibu kota Sanaa.

Kelompok itu mengatakan mereka sedang memerangi sistem yang korup dan agresi asing.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x