Bedanya, Bahasa Polandia memiliki 7 kasus, Rusia hanya memiliki 6 kasus tata bahasa. Selain tata bahasa, Bahasa Rusia memiliki banyak konsonan di kata-katanya, seperti Bahasa Polandia, sehingga untuk membaca tulisannya saja sudah cukup sulit.
5. Turki
Bahasa aglutinatif adalah bahasa yang sebagian besar katanya dibentuk menggunakan perlekatan morfem. Bahasa Indonesia adalah salah satunya, lho! Nah, bahasa aglutinatif yang cukup sulit dipelajari selanjutnya adalah Bahasa Turki.
Jadi, tanpa preposisi, Bahasa Turki menempelkan prefiks dan sufiks ke satu kata untuk berkomunikasi. Dengan demikian, Bahasa Turki memiliki kata-kata yang relatif panjang dan ngejelimet untuk diucapkan.
Salah satu konsep dalam Bahasa Turki yang membingungkan adalah memiliki harmonisasi vokal. Jadi, huruf vokal dalam satu kata diubah atau satu kata diakhiri dengan huruf vokal agar membuat kata-kata dalam kalimat "mengalir" dengan indah.
Terbagi menjadi dua harmonisasi (e dan i), jika menguasai harmonisasi vokal ini, maka akan dengan cepat memahami Bahasa Turki.
Sejumlah besar kosakata asing pada Bahasa Turki memiliki asal dari Bahasa Arab (terkait dengan sejarah Turki sebagai salah satu negara Islam terbesar).
Baca Juga: Ternyata Permaisuri Juga Depresi Berat, Ini Masalahnya yang Dialami Maria Eleonora, Ini Penyebabnya
Selain itu, tata bahasa Turki tidak serumit bahasa lain, dan meskipun kata-katanya relatif panjang.***