JURNAL SOREANG - Sepanjang sejarah, sebagian besar budaya telah menganggap peperangan sebagai domain laki-laki.
Dikutip Jurnal Soreang dari historyhit.com, baru-baru ini tentara wanita bisa berpartisipasi di pertempuran modern dalam skala besar.
Kecuali Uni Soviet, mereka memiliki batalyon dan pilot wanita selama Perang Dunia Pertama dan ratusan ribu tentara wanitanya bertempur di Perang Dunia Kedua.
Dalam peradaban kuno, kehidupan perempuan umumnya terbatas pada peran yang lebih tradisional. Namun ada juga yang melanggar tradisi, baik di rumah dan di medan perang.
Berikut adalah 10 pejuang wanita paling sengit dalam sejarah yang tidak hanya harus menghadapi musuh mereka, tetapi juga peran gender yang ketat pada zaman mereka :
1. Fu Hao (1200 SM)
Lady Fu Hao adalah salah satu dari 60 istri Kaisar Wu Ding dari Dinasti Shang Tiongkok kuno.
Dia melanggar tradisi dengan menjadi pendeta tinggi dan anggota militer umum.