Top, Karya Destrukturisasi Pelukis Indonesia Ronnie Jiang Jadi Primadona Pameran di Paris

- 26 Oktober 2021, 06:00 WIB
Karya Destrukturisasi Pelukis Indonesia Ronnie Jiang Jadi Primadona Pameran di Paris
Karya Destrukturisasi Pelukis Indonesia Ronnie Jiang Jadi Primadona Pameran di Paris /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG-  Kekuatan talenta seniman lukis tanah air tak perlu diragukan lagi. Karya para pelukis Indonesia tersohor di mancanegara, termasuk di kota yang didapuk sebagai pusat busana dunia, Paris, Prancis.

Pada Pameran Déstructuralisme Figuratif (DF) Art Project 2021, lukisan pelukis kontemporer Indonesia, Ronnie Jiang, dipamerkan selama delapan hari, sejak 13 hingga 21 Oktober 2021 di Pavillon 18, Parc Floral de Paris.

Di taman yang merupakan paru-paru hijau ibukota seluas 35 hektar ini, karya Ronnie dipamerkan. Karya Ronnie menyajikan destrukturisasi beberapa wajah dengan perpaduan warna yang halus dengan menggabungkan cerita untuk mengekspos kontradiksi dunia saat ini. Ronnie merupakan seorang seniman dengan prestasi tingkat dunia, terutama di Prancis.

Baca Juga: Keunikan Budaya Korea Selatan, Ada Jajanan yang Berjualan Dini Hari

“Pameran ini bertujuan untuk berbagi dan bertukar dengan masyarakat umum, media, kolektor dan pecinta seni tentang ekspresi diri dengan cara yang unik serta berbagi visi bersama seni mereka dengan aliran Destrukturalisme,” ucap Ronnie.

 Pameran ini diikuti 55 pelukis internasional yang berhasil diseleksi panitia dari pelamar yang berjumlah lebih dari seratus.

“Aliran ini memiliki makna nyata tentang emansipasi manusia untuk berimajinasi melalui penggabungan praktik artistik seperti lukisan, patung, fotografi, gambar, kolase, seni digital, dan pertunjukan,” urai Ronnie lagi.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dukung Refleksi Budaya Melalui Ubud Writers and Readers Festival

“Keunikan lukisan yang dipamerkan adalah selalu terdapat identitas lukisan dengan ciri destrukturisasi wajah, yaitu pada evolusi bentuk, transformasi, metamorfosis figur dan wajah di mana anatomi yang dibentuk ulang dan didekonstruksi dalam jejak atau bayangan kubisme. Fragmen-fragmen yang geometris dan realistis mengidentifikasi tanpa cacat dan dilepaskan dalam liuk-liuknya. Kita bisa mendeteksi beberapa karakter dari kartun yang bercampur dengan wajah atau bagian tubuh. Creature yang unik dan mengesankan ini mengekpresikan bentuk dan indentitas baru,” ungkap Ronnie.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x