JURNAL SOREANG – Ratu Jetsun Pema dan Raja Jigme Khesar memiliki peraturan yang ketat bagi para pelancong yang akan berkunjung ke Bhutan.
Ya, setiap kita akan berkunjung ke suatu negara dimanapun, pasti kita harus mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk peraturan yang dibuat oleh Ratu Jetsun Pema dan Raja Jigme Khesar.
Setidaknya, ada 10 hal yang harus Anda patuhi dan tidak boleh dilakukan selama berada di Bhutan, daerah kekuasaan Ratu Jetsun Pema dan Raja Jigme Khesar, sebagai berikut:
Baca Juga: Hanya di India, Ternyata Sapi pun Harus Punya 'KTP', Begini Faktanya
1. Menahan diri untuk tidak menyentuh mural, lukisan religius, dan benda-benda di kuil karena itu tidak sopan menurut budaya lokal.
2. Merokok di tempat umum sangat dilarang dan dapat dikenakan denda, jadi tolong jangan merokok di tempat umum.
3. Dilarang keras membawa dan menggunakan drone
4. Meludah di dinding dan tempat lain tidak dianjurkan
5. Pengambilan foto dan pembuatan film dibatasi di beberapa area.
Jadi tolong jangan merekam dan mengambil foto di area tersebut. Selalu perhatikan panduan mana yang boleh dan tidak di dokumentasikan.
6. Menahan diri untuk tidak memberi makan hewan di jalan raya, taman dan di tempat lain
7. Dilarang mandi, berenang atau membuang benda ke danau dan badan air lainnya karena dianggap suci
8. Jangan duduk mengangkang atau kaki terentang di depan di altar karena itu menyinggung budaya, kami mengharapkan Anda untuk menyilangkan kaki atau berlutut ketika duduk di tempat-tempat keagamaan
9. Tidak boleh menggunakan rok mini, singlet, dan topi ketika akan berkunjung ke lokasi wisata keagamaan, jadi gunakan pakaian yang sopan.
10. Tidak boleh memakai alas kaki ketika masuk ke kuil
Itulah 10 hal yang tidak boleh dilakukan selama Anda berkunjung ke Bhutan.
Perlu Anda ketahui juga, di Bhutan sama sekali tidak ada lampu lalu lintas, jadi selalu gunakan zebra cross untuk menyebrang jalan.
Jika Anda berniat mengunjungi Bhutan ada baiknya berangkat menggunakan agen tour and travel yang berlisensi.
Dengan menggunakan tur pribadi akan membuat wisatawan bisa lebih menghargai, memahami, dan mengagumi lingkungan alam Bhutan yang masih asli.***