“Aplikasi yang terkontaminasi dengan politik apalagi berpihak pada penjajah Israel. Menutup mata terhadap semua kekejaman dan penindasan Israel pada rakyat Palestina merupakan kejahatan kemanusiaan,” ucap Mujawwid Arif.
"Memblokir akun yang menyudutkan Israel merupakan persekongkolan jahat, uang yang kamu dapat berlumuran darah anak-anak yang gugur di Jalur Gaza," tambahnya.
Baca Juga: Gempa Bumi 2,8 Magnitudo Guncang Kabupaten Bandung, Berikut Penjelasan BMKG
Sebelumnya, kantor media Pemerintah Palestina di Jalur Gaza mengkritik beberapa plaform media sosial pada Senin 10 Mei lalu.
Sebabnya Facebook, Twitter, dan Instagram dituduh telah menyensor konten Palestina selama serangan Israel di Yerusalem.***