Penderitaan Warga Gaza Akibat Serangan Israel, dari Mulai Kekurangan Makanan hingga Air Bersih untuk Minum

- 18 Mei 2021, 08:54 WIB
Ilustrasi seorang warga Palestina meratapi salah satu gedung yang hancur dihantam rudal Israel.
Ilustrasi seorang warga Palestina meratapi salah satu gedung yang hancur dihantam rudal Israel. /REUTERS/Ashraf Abu Amrah.

"Kami sangat membutuhkan dukungan," katanya.

Penderitaan ini dirasakan Majda Abu Karesh, seorang ibu dari tujuh anak yang rumahnya di Beit Lahia telah dihancurkan. Ia mengatakan keluarganya harus mengurus diri sendiri terkait kebutuhan pokok.

Baca Juga: 5 Salah Kaprah Masyarakat Tentang Konflik Israel-Palestina, Masih Banyak yang Nyinyir Kepada Pejuang Hamas

"Ini adalah perang keempat kami harus mencari perlindungan di sekolah," katanya kepada Al Jazeera.

“Selama lima hari sekarang kami telah tidur di lantai kosong, dan kami belum menerima makanan atau persediaan apa pun dari UNRWA. Bahkan tidak ada air minum yang bersih, dan toiletnya berantakan," ujarnya.

Sementara Shaher Barda, yang terpaksa meninggalkan Shujaiya dengan keluarganya hanya dengan pakaian di punggung mereka mengatakan, agen pengungsi tidak "terlalu peduli" dengan situasi mereka.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Gagal Jalankan Kebijakan Larangan Mudik 2021, DPR Segera Panggil Menhub

“Kami mengumpulkan sendiri, dan setiap orang membayar 1 syikal ($ 0,30) agar kami dapat membeli cukup air,” katanya.

"Kami di sini bukan karena pilihan, tetapi karena rumah kami bukan tempat perlindungan bom dan tidak ada yang bisa selamat dari serangan gila Israel," ujarnya.

Sementara Suheir al-Arbeed sambil Menggendong bayinya yang baru lahir terus membuat daftar kebutuhan dasar yang mereka kurang.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x