Rumah Sakit di Benua Biru Kewalahan Hadapi Serangan Kedua Covid-19, Seminggu Ada 1,3 Juta Kasus Baru

29 Oktober 2020, 12:26 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. */pixabay/iXimus// /

JURNAL SOREANG- Angka warga Benua biru atau Eropa yang terkena serangan Covid-19 terus bertambah. Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  pada Selasa, 27 Oktober 2020, negara-negara  Eropa melaporkan terjadi 1,3 juta kasus baru Covid-19 dalam tujuh hari terakhir.

Di Prancis sendiri  setiap hari telah dilanda lonjakan sebanyak 36.000 kasus baru. Demikian pula dengan Jerman, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan sejumlah negara tetangganya di Eropa awal tahun ini, mengalami peningkatan kasus secara berlipat.

"Kalau kita menunggu sampai unit perawatan intensif penuh, itu akan terlambat," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Serangan Covid-19 Makin Menggila, Perancis dan Jerman Kembali Pilih Lockdown

Jerman sendiri sudah mulai menerima limpahan pasien-pasien dari Belanda, negara tetangga yang kapasitas rumah sakitnya sudah mencapai batas.
Sementara Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatiana Golikova mengatakan,  pada Rabu, 28 Oktober 2020,  ketersediaan ranjang-ranjang rumah sakit sudah terisi 90 persen di 16 wilayah negara itu.


Beberapa pejabat telah memperingatkan bahwa bahkan sistem kesehatan yang dilengkapi dengan baik, seperti yang ada di Prancis dan Swiss, dapat mencapai titik puncak dalam beberapa hari.

Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  pada Selasa, 27 Oktober 2020, negara-negara  Eropa melaporkan terjadi 1,3 juta kasus baru. Jumlah tersebut hampir setengah dari sekitar 2,9 juta yang dilaporkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Libur Panjang, Dishub Lakukan Ramp Check AKDP Dan AKAP


Sedangkan untukangka kematian akibat Covid-19, Eropa dalam sepekan terakhir mencatat lebih dari 11.700 kematian, yang merupakan lonjakan sebesar 37 persen dari minggu sebelumnya.

Sejauh ini di seluruh dunia, kasus COVID-19 tercatat lebih dari 42 juta dan sedikitnya 1,1 juta orang meninggal akibat penyakit virus tersebut, yang pertama kali dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China, pada akhir tahun lalu.

Pemerintah di seluruh Eropa telah mendapat kecaman karena kurangnya koordinasi dan dianggap gagal menggunakan jeda kasus selama musim panas untuk meningkatkan penanganan, sehingga membuat rumah-rumah sakit tidak siap.

Baca Juga: Hattrick Offside, Morata Trending di Twitter


Sementara itu, seorang WNI yang tinggal di Belgia, Rodea menyatakan, gelombang serangan kedua Covid-19 akibat pelanggaran aturan dari pemerintah sehingga banyak warga bepergian keluar negeri.

"Warga Belgia sendiri banyak berwisata ke Spanyol dan Italia sebagai negara yang cukup parah terkena serangan virus ini. Akhirnya ketika pulang ke Belgia sudah terpapar virus lalu menyebar ke lainnya," katanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler