JURNAL SOREANG – Daniel Hagari, Kepala Unit Juru Bicara Israel Defense Force (IDF), merilis sebuah rekaman yang diduga berisi percakapan antara dua tentara Hamas mengenai bom ‘salah sasaran’ yang menghantam Rumah Sakit al-Ahli di Gaza, Palestina, pada 17 Oktober 2023.
Rekaman ini dirilis satu hari setelah hari kejadian yakni pada Rabu, 18 Oktober 2023 dan telah menerima lebih dari 18.000.000 views dalam kurun waktu kurang lebih dua puluh jam.
Menurut klaim pihak berwenang dari Palestina, setidaknya ada ratusan warga yang tewas dalam ledakan itu.
Beberapa jasad bahkan masih terjebak di dalam puing-puing. Pihak Israel diduga menjadi penyebab dari serangan itu. Tetapi, IDF dengan segera membantah dengan keras tuduhan tersebut.
Untuk memperkuat bantahannya, Daniel Hagari yang bertugas sebagai Kepala Unit Juru Bicara IDF akhirnya mengunggah sebuah potongan rekaman suara singkat dengan durasi 1 menit untuk memberikan sebentuk konfirmasi bahwa serangan ke rumah sakit tersebut diluncurkan oleh Hamas.
Pada caption cuitannya, Juru Bicara Israel tersebut mengatakan, “Yang terlampir merupakan rekaman suara dari percakapan antara tentara Hamas mengenai peluncuran bom yang gagal dari Jihad Islam ke rumah sakit pada 17 Oktober 2023.”
Ketika tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah menerima hamper 10.000 likes dan lebih dari 3.000 repost. Video tersebut dengan cepat beredar di seluruh penjuru Internet.
Selain itu, akun Twitter resmi Israel Defense Force juga memposting rekaman audio serupa yang dibubuhi caption, “Pihak Jihad Islam menyerang sebuah Rumah Sakit di Gaza-bukan IDF. Dengarkan para teroris ini saat mereka menyadari hal tersebut.”
Warganet Curiga Terhadap Keaslian Rekaman Suara
Setelah pihak Israel Defense Force (IDF) mengunggah rekaman suara yang diduga berisi percakapan di antara tentara Hamas mengenai bom salah sasaran, banyak pengguna Internet yang skeptis terhadap keaslian rekaman tersebut.
Beberapa pengguna Twitter mencurigai bahwa rekaman tersebut telah dipalsukan. Pasalnya, bahasa Arab yang digunakan oleh orang-orang yang diduga tentara Hamas tersebut terdengar dibuat-buat.
“Ini bukan bagaimana warga Gaza berbicara,” ucap salah satu pengguna akun Twitter, @itr********23. Kemudian, dia menambahkan, “Ini bukan aksen Gaza.”
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Kirim Surat ke Dewas KPK Soal Kasus Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL, Ini Isinya
Selain itu, percakapan yang terdengar seolah dibuat-buat juga memancing kecurigaan warganet.
Perasaan skeptis mereka menjadi semakin tinggi setelah banyak pengguna Twitter yang membuat threads untuk menyanggah keaslian rekaman suara tersebut.
Pengguna akun Twitter @His****** juga menggaris bawahi bahwa menunjukkan potongan rekaman audio seperti ini bukan merupakan bukti yang cukup untuk menentukan apakah sesuatu adalah fakta atau bukan.
Ini dikarenakan perkembangan AI (Artificial Intelligence) yang sudah semakin maju. Jadi, rekayasa suara dapat dilakukan oleh siapa saja.***