Fokus pada Pertahanan Negara, Polandia Berhenti Memasok Senjata ke Ukraina

21 September 2023, 10:31 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kanan) dengan Presiden Polandia, Andrzej Duda (kiri) /Reuters

JURNAL SOREANG - Polandia mengumumkan pada 20 September 2023, bahwa mereka tidak akan lagi memasok senjata ke Ukraina, dan memutuskan untuk fokus pada pertahanannya sendiri.

Keputusan mengejutkan ini muncul di tengah perselisihan pribadi antara kedua sekutu mengenai ekspor biji-bijian, ketika Kyiv berupaya melawan agresi Rusia.

Deretan perselisihan kian meningkat terkait ekspor gandum dari Ukraina, Polandia menelepon Duta Besar Ukraina untuk menyatakan keberatan atas pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Gabunglah di Job Fair SMK Handayani Banjaran: Sukses Karir Menanti, Daftar Sekarang dan Raih Impian Anda!

Pemimpin Ukraina mengatakan beberapa negara hanya berpura-pura mendukung negaranya sebagai pembalasan untuk merebut kembali tanah yang diambil oleh Rusia, sehingga menyinggung perasaan Warsawa.

Pasalnya Polandia sebelumnya merupakan salah satu pendukung paling setia Ukraina setelah Rusia menginvasi negara tersebut pada Februari 2022, dan menjadi salah satu pemasok senjata utama Kyiv.

Sebagian besar senjata yang dikirim Amerika Serikat (AS) dan negara lain ke Ukraina dikirim melalui Polandia yang berbatasan dengan Ukraina di barat.

Polandia juga merupakan rumah bagi sekitar satu juta pengungsi dari Ukraina, yang memperoleh manfaat dari berbagai jenis bantuan.

Baca Juga: Kemenkominfo Dalami Penggunaan E-Wallet dalam Judi Online di Indonesia

Persaingan antara Warsawa dan Kyiv meletus setelah Polandia melarang impor gandum dari Ukraina, dengan tujuan melindungi petani mereka sendiri.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, yang ditanya apakah negaranya akan terus mendukung Kyiv setelah kebuntuan tersebut, mengatakan pihaknya tidak akan lagi mengirim senjata ke Ukraina karena ingin melengkapi Polandia dengan senjata yang lebih modern.

Invasi Rusia ke Ukraina menutup jalur pelayaran Laut Hitam yang digunakan sebelum perang, menjadikan Uni Eropa (UE) sebagai jalur transit utama dan tujuan ekspor biji-bijian Ukraina.

Pada bulan Mei, UE setuju untuk memblokir ekspor ke Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia, dengan tujuan melindungi para petani yang menyalahkan pengiriman tersebut sebagai penyebab turunnya harga di pasar lokal.

Baca Juga: MUI Kabupaten Bandung Segera Bentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Ini Tujuannya

Langkah-langkah tersebut memungkinkan produk tersebut untuk terus transit melalui lima negara tersebut, namun mencegahnya untuk dijual di pasar lokal.

Namun pada hari Jumat, Komisi Eropa mengatakan pihaknya mengakhiri larangan impor tersebut, dengan alasan bahwa gangguan pasar di lima negara anggota yang berbatasan dengan Ukraina telah berakhir.

Polandia, Hongaria dan Slovakia segera mengumumkan bahwa mereka akan menentang tindakan tersebut.

Kyiv menanggapi peringatan Polandia, Hongaria dan Slovakia dengan mengumumkan negaranya akan mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi Minta OJK Memblokir 800 Rekening Terkait Judi Online

Morawiecki kemarin memberikan peringatan dini bahwa ia akan memperluas daftar produk Ukraina yang dilarang diimpor jika Kyiv ingin meningkatkan perselisihan masalah gandum.***

Editor: Rustandi

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler