Kerja di Brunei dan Jauh dari Keluarga, WNI Ini Berkaca-kaca Ceritakan Kisahnya

12 Oktober 2021, 19:10 WIB
Masjid Omar Ali Saifuddin di Brunei Darussalam. /Instagram @brunei.tourism

JURNAL SOREANG - Keluarga, merupakan salah satu hal yang melengkapi kehidupan kita.

Kenyamanan dan kehangatan keluarga tidak bisa digantikan dengan apa pun.

Apalagi bagi Warga Negara Indonesia (WNI), keluarga adalah harta terindah.

Baca Juga: Waduh, Ribuan Warga Kota Bandung Diduga Alami Gangguan Mental karena Pandemi Covid-19

Hal yang sama dirasakan oleh WNI yang bekerja di Brunei Darussalam bernama Ading.

Sudah mencari nafkah di luar negeri sejak 2010, Ading mengaku sangat merasakan kesedihan yang mendalam karena jauh dari keluarga.

"Dukanya itu kadang-kadang, kita di sini betul-betul hidup sendiri," kata Ading, dikutip Jurnal Soreang dari kanal YouTube Kang Adink.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Maria Vania, Presenter Seksi yang Sering Dijuluki 'Pemersatu Bangsa'

"Kita harus menjaga badan kita, perilaku, pergaulan," sambungnya.

Ading melanjutkan, di luar negeri khususnya Brunei Darussalam, dirinya hanya dilindungi dan dijaga oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

"Karena di sini kita tidak akan ada yang menolong, selain KBRI atau kedutaan," ujarnya.

Baca Juga: Hadapi Bhayangkara FC, Abdul Aziz Ingin Berkontribusi untuk Persib Bandung, Berikut Penjelasannya!

Ia lantas mengucapkan rasa terimakasih kepada KBRI yang selalu melindungi dirinya bersama teman-teman senegaranya di Brunei.

"Saya sangat berterima kasih kepada KBRI yang sudah menjaga kami. Mereka adalah keluarga saya," ungkapnya.

Teringat dirinya yang jauh keluarga, Ading pun kemudian berkaca-kaca menceritakan kisahnya mencari nafkah di Brunei Darussalam.

Baca Juga: Robert Alberts: Persib Memiliki Catatan Sama dengan Bhayangkara FC, Ini Penjelasannya

"Di sini saya tidak ada keluarga. Yang saya anggap keluarga itu bos saya, teman-teman kerja saya," ucap Ading.

"Selain itu saya jauh dari keluarga. Itu betul-betul duka kerja di luar negeri," katanya.

Gaji melimpah yang ia peroleh di Brunei Darussalam, kata Ading tidak pernah bisa dibandingkan dengan keluarganya.

Baca Juga: 11 Tersangka Kasus Curas di Bekasi dan Tangerang Dibekuk, Polisi: Pelaku Bergerombol dan Aksi di Tempat Sepi

"Mungkin kalian berpikir oh enak kerja di luar negeri. Banyak duit, gaji besar. Jangan salah," ucapnya.

"Walaupun kita dapet gaji setiap bulannya, tapi duka kerja di luar negeri itu sangat terasa," ujar Ading.

Sebab kata Ading, ketika ada sesuatu yang terjadi di kampung halaman, dia benar-benar tidak bisa pulang.

Baca Juga: Padahal Kemarin Tidak Ngocor, Pagi Sampai Siang Air PDAM Tirta Raharja Tidak Ngocor Lagi

"Jauh dari keluarga, jauh dari saudara. Kalau misalnya merantau di Jakarta, kita malem masih bisa pulang," ungkapnya.

"Di sini nggak bisa, betul-betul nggak bisa. Kita terikat kontrak, nggak bisa seenaknya pulang," pungkas Ading.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Kang Adink

Tags

Terkini

Terpopuler