JURNAL SOREANG – Banyak fakta menarik dari sosok orang terkaya di India saat ini, Mukesh Ambani pemilik perusahaan Reliance Industries.
Selain kekayaan Mukesh Ambani yang sangat fantastis, dirinya pun dikenal memiliki rumah dengan kemewahan di dalamnya.
Bahkan, pada tahun 2014, rumah Mukesh Ambani disebutkan telah menghabiskan biaya sebesar US$2 miliar atau Rp Rp28 triliun.
Baca Juga: Indonesia vs Jepang Perebutan Juara Grup A Piala Uber, Greysia Kembali Absen
Hal ini membuat rumah Ambani yang dinamai Antilia ini menjadi salah satu rumah paling mahal di dunia.
Sebagaimana dilansir Jurnal Soreang dari berbagai sumber, sejak kepindahannya ke rumah mewah tersebut di tahun 2010, Ambani mendapatkan tagihan listrik yang cukup fantastis.
Tagihan listrik dalam satu bulan rumah Antilia ini mencapai Rs7.069.488 atau setara Rp1,3 miliar.
Baca Juga: Meski Jauh dari Keluarga, tapi TKI Ini Mengaku Betah di Brunei Darussalam: Kita Sangat Dilindungi
Hal tersebut menjadi tagihan listrik perumahan tertinggi di daerah Mumbai bahkan hingga saat ini.
Dalam tagihan listrik rumah Antilia itu, disebutkan telah mengonsumsi sebanyak 637.240 unit daya.
Jika dirata-ratakan, setiap bangunan milik Ambani tersebut mengonsumsi 300 unit daya dalam satu bulan.
Baca Juga: Polri Periksa Langkah Penyelidikan Polres dan Polda atas Kasus Pemerkosaan Anak di Luwu Timur
Meski mendapatkan tagihan listrik yang fantastis, Ambani ditawari diskon oleh pihak pemerintahan di sana.
Ambani mendapatkan potongan pembayaran sebesar Rs48.354 atau Rp9,1 juta, diskon tersebut apabila orang terkaya di India ini melakukan pembayaran lebih cepat.
Para ahli di sana bahkan menyebutkan, tagihan listrik dari rumah milik Ambani ini setara dengan tagihan 7.000 rumah dalam satu bulan.
Akan tetapi, kabar terbaru mengatakan bahwa Ambani kini memanfaatkan limbah untuk daya listrik di rumahnya.
Dilansir Jurnal Soreang pada laman website utkaltoday.com, limbah tersebut tentu berasal dari rumah Antilia itu sendiri.
Dalam sebuah laporan, Ambani memisahkan antara sampah basah dan sampah kering yang berasal dari rumahnya itu.
Hanya sampah kering saja yang kemudian diolah Ambani untuk menghasilkan listrik, sedangkan basah dibuang olehnya.***