Di Tengah Kesibukan, Pekerja Migran Indonesia Belajar Paket Kesetaraan di PKBM KBRI Singapura

7 Oktober 2021, 06:59 WIB
Di Tengah Kesibukan, Pekerja Migran Indonesia Belajar Paket Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Singapura secara daring /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Singapura.

Salah satunya dengan menggandeng Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk melakukan Praktik Lapangan Persekolahan di SIS dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di PKBM KBRI Singapura.

Kegiatan ini dibuka secara daring oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, Minggu 3 Oktober 2021. Dubes Suryo mengapresiasi UNNES atas upaya aktif memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk KKN di PKBM KBRI Singapura.

Baca Juga: Game Masuk Industri Kreatif, KBRI Tokyo Dukung Game Lokal Indonesia Mendunia di Event Tokyo Game Show 2021

“Ini terobosan luar biasa untuk menciptakan kebersamaan dan memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa. Semoga mahasiswa mendapat wawasan dan pengalaman yang nantinya akan menjadi bekal bagi mahasiswa dan juga para pelajar PKBM,” tutur Dubes Suryo.

Kegiatan pembukaan yang diikuti oleh 112 mahasiswa tersebut diakhiri dengan penjelasan program KKN dan juga perkenalan mahasiswa.

“PKBM adalah sebagai bentuk layanan dan perlindungan masyarakat Indonesia oleh KBRI Singapura dalam bidang pendidikan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami putus sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tutur Dubes Suryo.

Baca Juga: KBRI Bangkok dan SEAQIL Selenggarakan Diklat Metodologi Pengajaran BIPA

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Singapura, Veronica Enda Wulandari, menguraikan KKN Mahasiswa UNNES akan digelar dalam bentuk mengajar Program Kesetaraan Paket B dan Paket C secara daring, penyelenggaraan lokakarya sesuai tema-tema yang dibutuhkan peserta didik Kesetaraan, dan dilakukan di bawah bimbingan para pendidik PKBM.

“KKN diikuti sebanyak delapan mahasiswa dari beragam program studi seperti Pendidikan Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Kimia,” tutur Atdikbud Enda.

Sebagai informasi, PKBM KBRI Singapura menggelar layanan pembelajaran terpusat Paket B dan C bagi para pekerja migran dari tanah air di Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd., atau sering disebut SIS.

Baca Juga: Saat Mahasiswa Universitas Keio Belajar Tari Jaipong dan Degung di KBRI Tokyo

Belajar dilaksanakan setiap hari Minggu pada pekan kedua dan keempat dan disesuaikan dengan sistem libur PMI di Indonesia yang telah disepakati dengan Pemerintah Singapura.

“Saat ini terdapat 98 siswa yang mengikuti pendidikan di PKBM KBRI Singapura. Tahun 2021 ini telah meluluskan 282 siswa Kesetaraan Paket B dan 38 Paket C. 20 siswa dari 38 lulusan telah melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka Kelompok Belajar (Pokjar) Singapura,” terang Atdikbud Enda.

Tenaga pengajar yang mengajar di PKBM juga merupakan guru SIS yang setiap hari mengajar siswa SIS di bawah koordinasi Tenaga Kependidikan Sekolah Indonesia Singapura, Muhkam Hudaya, dan di bawah binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura.

Baca Juga: KBRI Kairo Berikan Apresiasi kepada Pegiat Sastra dan Seni Indonesia

Dubes Suryo juga mengapresiasi SIS yang tak hanya menerima siswa dari kalangan diplomat dan ekspatriat, tetapi juga dari PMI melalui PKBM. “Hal ini menginspirasi bagi PMI untuk dapat meningkatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” terang Dubes Suryo.

Rektor UNNES, Fathur Rokhma, mengapresiasi dukungan KBRI Singapura. “Saya harap, kerja sama kita dapat terus berjalan dan para mahasiswa peserta KKN dapat melakukan pendampingan edukasi, literasi, dan adaptasi pada PKBM KBRI Singapura,” tuturnya.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) KBRI Singapura merupakan salah satu pusat pendidikan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berdiri sejak tahun 2009 dan terdaftar di Kemendikbudristek sejak 2017.

Baca Juga: Warga Jepang Tak Bisa Wisata ke Yogyakarta, Ini Langkah KBRI Tokyo dan KJRI Osaka

Pada tahun 2019 telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), serta telah mendapatkan Akreditasi A.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler