JURNAL SOREANG- “Event Tokyo Game Show ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk tingkatkan profil dan bisnis industri game Indonesia,” pesan Dubes Heri Akhmadi kepada 19 game developer Indonesia yang berpartisipasi pada expo Tokyo Game Show (TGS) 2021 dimulai 30 September – 3 Oktober mendatang.
Dalam rangka mensukseskan partisipasi Indonesia di TGS tersebut, KBRI Tokyo bekerja sama dengan Kemenparekraf dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) telah menyelenggarakan kegiatan Market Sounding and Introduction to Japan’s Digital Creative Industries sebagai bagian pembekalan bagi para peserta Indonesia.
Narasumber dari Creek and River, salah satu agency besar Jepang yang bergerak di sektor ekonomi kreatif dan digital turut memaparkan mengenai karakteristik industri game di Jepang dan potensi kolaborasi yang dapat terjalin dengan developer Indonesia.
Baca Juga: Boneka Tagger 'Squid Game' Tidak Lagi Terlihat Penggemar Usulkan Netflix Buat Pameran
Sebagai mitra KBRI Tokyo, Creek and River juga berkomitmen memberikan fasilitasi pengembangan talent-talenta Indonesia di bidang ekonomi digital.
Deputi bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya dalam sambutannya juga menekankan 3 kata kunci untuk dapat survive di era pandemi ini, yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Kemenparekraf terus berkomitmen untuk melakukan pendampingan bagi pelaku industri game Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan pembekalan ini yang dapat memberikan pemahaman bagaimana meyakinkan calon mitra dari Jepang terkait kualitas produk game buatan Indonesia," kata Nia Niscaya.
Baca Juga: Berbeda! Berikut Hal-hal Unik Yang Membedakan Squid Game Dari Tayangan Lainnya
Dubes Heri Akhmadi juga menekankan kembali komitmen penuh KBRI Tokyo mendukung pengembangan industri game Indonesia secara kontinu, termasuk dalam hal pengawalan business deal hingga “netes”.