Akhir Pandemi? Cara Ini Cegah 1,8 Juta Infeksi dan 8000 Kematian Akibat Covid-19 pada Populasi 10,6 Juta Orang

6 Juni 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi Pandemi Covid-19 /FERNANDO ZHIMINAICELA

JURNAL SOREANG - Sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal medis JAMA Network Open menyebutkan bahwa cakupan vaksinasi yang memadai dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan bisa mencegah 1,8 Juta Infeksi dan 8000 Kematian Akibat Covid-19 pada Populasi 10,6 Juta Penduduk.

Asisten Profesor dari Program Emergency Medicine pada Universitas North Carolina di Chapel Hill, Mehul Patel, bersama para rekannya menggunakan model matematika untuk menyimulasikan penyebaran virus korona di antara 10 juta penduduk Carolina Utara, Amerika Serikat.

“Studi kami menyarankan untuk populasi 10,5 juta penduduk, sekitar 1,8 juta infeksi dan 8000 kematian dapat dihindari dalam 11 bulan dengan vaksin yang efikasinya lebih tinggi, cakupan vaksinasi yang lebih luas, dan menjaga NPI (non-pharmaceutical interventions) seperti menjaga jarak dan menggunakan masker,” tutur Patel dalam keterangan tertulis, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: STOP Hoaks! Jangan Perlambat Cakupan Vaksinasi Covid-19 dan Kekebalan Kelompok Demi Indonesia Bebas Pandemi

Dalam studinya, Patel dkk. meggambarkan bahwa akan lebih baik memberi vaksin dengan efikasi yang lebih rendah kepada banyak penduduk, dari pada memberikan vaksin yang efikasinya lebih tinggi namun kepada sedikit penduduk.

Selain itu, Langkah-langkah pencegahan seperti karantina, menjaga jarak, dan memakai masker tetap dibutuhkan selagi program vaksinasi dilaksanakan.

Menurut Patel, saat ini lebih dari setengah populasi Amerika Serikat telah menerima vaksinasi Covid-19 dan 40 persn dari total populasi telah menerima dosis lengkap.

Baca Juga: Orang Tua Harus Waspada, Meski Tak Bergejala, 40 Persen Anak Terpapar Covid-19 Beresiko Fatalitas Tinggi

Seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19 tersebut, beberapa negara bagian pun mulai dapat melonggarkan kebijakan preventif pencegahan Covid-19.

California misalnya, berencana untuk menghilangkan semua pembatasan kapasitas dan persyaratan jaga jarak saat negara bagian ini kembali dibuka pada 15 Juni mendatang.

Di Oregon, otoritas setempat juga berencana mengumumkan akhir pembatasan karena pandemi, saat 70 persen penduduk setidaknya menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Baca Juga: Tempat Perawatan Pasien Covid di Al Ihsan Hampir Penuh, tapi Puluhan Ambulans Bukan Hanya Bawa Pasien Covid

Studi dari Mehul Patel dan para koleganya menemukan bahwa dibutuhkan usaha yang terkoordinir untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi dan pelaksanaan penanggulangan pandemi termasuk dengan protokol kesehatan.

“Untuk mengurangi beban COVID-19 hingga kepada tahapan yang dengan aman memungkinkan upaya meghidupkan kembali ekonomi dan kegiatan sosial,” terang Patel.

Meski demikian Patel dan timnya tidak menjelaskan dengan lebih rinci kapan titik amannya AS dapat menghentikan langkah pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Video Viral Ambulans Antre Depan IGD, Berikut Penjelasan RSUD Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung

“Dalam simulasi kami jika cakupan vaksinasi mencapai 75 persen, kami melihat tingkat infeksi virus menurun,” ujar Patel.

Lalu bagaimana dengan Indonesia yang cakupan vaksinasinya masih rendah akibat maraknya hoaks yang beredar dari pihak-pihak tak bertangung jawab?

Juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mempertegas pentingnya penegakan protokol kesehatan saat vaksinasi terus dilaksanakan.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji 2021 Batal Berangkat Bisa Menarik Kembali Setoran Pelunasan, Simak Prosedurnya

“Penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal. Vaksinasi harus diiringi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar bisa mengendalikan pandemi Covid-19,” kata Nadia.

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah penanganan pandemi Covid-19.

Seusai divaksinasi, orang tersebut memilliki risiko tiga kali lebih rendah terkena Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Batalkan Keberangkatan Haji 2021, DPP SAHI Singgung Kuota Haji

dr. Nadia menambahkan, seusai mendapatkan suntikan dua dosis vaksin Covid-19, kekebalan tubuh tercipta sekitar satu bulan kemudian.

“Dari hasil uji klinis diketahui kekebalan optimal baru bisa didapatkan setelah 28 hari setelah penyuntikan,” terang Nadia.

Oleh karena itu, meski sudah divaksin jangan sampai lengah menjalankan protokol kesehatan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan) serta mengurangi mobilitas dan hindari kerumuman.***

Editor: Handri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler