JURNAL SOREANG – Dewan Pimpinan Pusat Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI), mendorong agar pemerintah Indonesia melakukan komunikasi intensif kepada Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Komunikasi intensif tersebut menurut DPP SAHI harus dilakukan, untuk memperoleh tambahan kuota haji pada musim haji berikutnya setelah berakhirnya Pandemi Covid-19.
"Ini sebagai solusi dalam mengatasi daftar tunggu calon jemaah haji yang semakin panjang dan lama karena saat ini telah mencapai lebih dari 5 juta orang yang antri dengan rata-rata masa tunggu lebih dari 21 tahun," ujar Ketua Umum DPP SAHI, Abdul Khaliq Ahmad, dilansir Jurnal Soreang dari Kemenag RI, Minggu, 6 Juni 2021.
Baca Juga: Akibat Dua Kali Penundaan Ibadah Haji Hingga Tak Sedikit Calon Haji yang Wafat Sebelum Berangkat
Anjuran pernyataan kepada pemerintah untuk melakukan komunikasi intensif kepada Kerajaan Saudi Arabia, dituliskan oleh DPP SAHI melalui sikap tertulis yang ditandatangani Ketua Umum SAHI Abdul Khaliq Ahmad, dan Sekjen SAHI HM.Agoest Zakaria, pada Jumat 4 Juni 2021.
Selain menyinggung masalah kuota Haji di musim berikutnya, DPP SAHI juga menghormati dan memahami keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji 1442 H/2021 M yang diambil pemerintah.
"DPP SAHI menghormati dan dapat memahami keputusan pemerintah yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan aktual dan rasional, serta dapat dipertanggungjawabkan secara konstitusional dan secara syar’i dalam pengambilan keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji tersebut," tulis Abdul Khaliq pada poin pertama pernyataan sikapnya.
Baca Juga: Perihal Pembatalan Pemberangkatan Ibadah Haji 2021, Ini Jawaban Ilmu Fikih
Dalam pernyataan sikapnya tersebut, DPP SAHI juga mengajak kepada para calon jemaah haji untuk ikhlas dan bersabar atas keputusan ini, serta terus berdoa agar pandemi segera berakhir.