Pria Ini harus Bayar uang Kompensasi Rp109 Juta Karena Tidak Pernah Membantu Pekerjaan Rumah Istrinya

8 Maret 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi uang konpensasi. /PEXELS/Alexander Mils

JURNAL SOREANG - Sebagai kompensasi pekerjaan rumah tangga yang dikerjakannya selama lima tahun, seorang pria di Cina diperintahkan untuk membayar mantan istrinya 50.000 yuan atau sekitar Rp 109 juta.

Hal ini terungkap dalam sidang di pengadilan, dimana mantan istri yang bermarga Wang, mengaku dengan setia melakukan pekerjaan rumah tangga termasuk menjaga anak saat suaminya Chen bekerja.

Menurut Wang, Chen tidak pernah peduli ataupun membantunya dalam urusan rumah tangga. Karena tidak tahan lagi menjadi ibu rumah tangga, Wang pun mengajukan cerai.

Baca Juga: Selidiki! Video Bawa Sajam Viral, Polda Banten Akan Tindak Tegas Kelompok yang ganggu ketertiban masyarakat

Wang juga mengajukan klaim untuk kompensasi pekerjaan rumah tangga dan perawatan anak.

Demikian pernyataan pengadilan pada 4 Februari lalu, yang memicu banyak reaksi terkait besaran kompensasi untuk lima tahun menikah bagi ibu rumah tangga.

Setelah melalui proses cukup panjang, pengadilan memutuskan Wang terbukti lebih banyak menjalankan tanggung jawab rumah tangga namun hanya berhak atas 50.000 yuan.

Baca Juga: Bupati Sumedang Lantik dan Kukuhkan Pengurus PBSI Kabupaten Sumedang Masa Bakti 2020-2024

Jumlah ini, seperti diberitakan galamedianews dalam artikelnya "Lima Tahun Menikah Tak Pernah Bantu Istri di Rumah, Pengadilan Wajibkan Suami Bayar Kompensasi Rp 109 Juta" dari dailymail, jauh di bawah yang diharapkan Wang.

Selain kompensasi uang, wang juga mendapatkan hak asuh tunggal anak dan 2.000 yuan atau Rp 4,3 juta tunjangan bulanan.

Di bawah hukum perdata baru Negeri Tirai Bambu yang mulai berlaku tahun ini, untuk pertama kalinya orang yang bercerai berhak meminta kompensasi jika mereka merasa memikul lebih banyak tanggung jawab di rumah.

Baca Juga: Pelatihan Sigab Persis Melibatkan BNPB, Bupati Sumedang: Ini Bentuk SinergitasBaca Juga: Pelatihan Sigab Persis Melibatkan BNPB, Bupati Sumedang: Ini Bentuk Sinergitas

Dan liputan media lokal minggu ini terkait upaya banding Wang yang awalnya meminta kompensasi 160.000 yuan atau Rp 348 juta memicu perdebatan luas mengenai nilai pekerjaan rumah tangga perempuan.

Tagar #KompensasiIRT muncul hingga 570 juta kali di timeline Weibo, platform yang mirip Twitter.

“Wanita tidak seharusnya hanya menjadi istri yang tinggal di rumah... Jika demikian ketika bercerai, tidak ada yang tersisa. Lima puluh ribu yuan untuk kompensasi pekerjaan rumah adalah sampah!”

Baca Juga: MotoGP 2021, Seri Pembuka GP Qatar Akan Berlangsung Pada 28 Maret Mendatang, Ini Jadwalnya

"Gaji pengasuh saja lebih dari ini biayanya. Apa memang masa muda dan perasaan perempuan semurah ini?" Demikian di antara komentar dukungan untuk Wang.

Sementara itu keterangan pihak pengadilan menyebut, jumlah kompensasi yang ditetapkan sudah layak dan sesusai dengan lamanya masa pernikahan.

Ditambah usaha Wang untuk selalu menyelesaikan pekerjaan rumah dan terutama disesuaikan dengan pendapatan Chen serta biaya hidup di mana keduanya tinggal.

Baca Juga: Miris, Pelaku Pencurian dengan Pemberatan Salah Satunya Perempuan

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan rata-rata wanita China menghabiskan hampir empat jam untuk pekerjaan yang tidak berbayar setiap harinya atau 2,5 kali lipat dari pria.

Di luar itu melonjaknya angka perceraian dalam dua dekade terakhir di China disebut pengamat dipicu liberalisasi undang-undang perceraian dan kondisi finansial wanita yang saat ini lebih mandiri.

Pernikahan sendiri menjadi perhatian serius Beijing yang berusaha meningkatkan angka kelahiran terutama di kawasan dengan populasi yang didominasi usia lanjut.*** (Mia Fahrani/galamedianews)

Editor: Sam

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler