JURNAL SOREANG - Haikal Hassan adalah seorang pendakwah Indonesia asal Jakarta. Haikal Hassan lahir pada 21 Oktober 1969.
Nama Haikal Hassan kini sedang banyak diperbincangkan, setelah dia diusir oleh sejumlah warga di Malang.
Video pengusiran Haikal Hassan viral di media sosial sejak Sabtu, 22 Januari 2022 malam.
Baca Juga: Anak Raja Brunei, Putri Fadzilah SAH Menikah, Pangeran Abdul Mateen Kapan? Ini Profilnya
Beberapa media sosial mengunggah video detik-detik Haikal Hassan diusir sejumlah warga saat hendak menyampaikan ceramah.
Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah biodata Haikal Hassan.
Nama lengkap: Ahmad Haikal bin Hassan bin Umar bin Salim bin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Baras
Baca Juga: Cek Sekarang Juga! 5 Weton yang Ahli Berdagang dan Bakal Sukses Kaya Raya Menurut Primbon Jawa
Nama panggilan: Haikal Hassan
Nama panggung: Haikal Hassan
Keturunan: Arab - Indonesia
Kota asal:Jakarta
Tanggal lahir: 21 Oktober 1968
Agama: Islam
Pendidikan: Universitas Budi Luhur, Institut Teknologi Bandung
Profesi: Pendakwah, Pakar sejarah Islam, Konsultan, motivator, dan Pembicara publik
Instagram: @haikalhassanofficial
Haikal Hassan memulai karier dakwah sejak tahun 1980-an, kala itu ia menjadi guru mengaji di sekitar kampung rumahnya. Ia aktif berceramah agama dengan gaya dialek Betawi.
Haikal Hassan sempat bekerja sebagai salesman sambil mengajar di sebuah perguruan tinggi. Namun berhenti karena hendak melanjutkan pendidikan di Malaysia.
Sambil melanjutkan pendidikannya, Haikal Hassan bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia, di sebuah perusahaan pertambangan.
Nama Haikal Hassan pun semakin dikenal setelah keikutsertaannya dalam aksi 2 Desember 2016 atau yang lebih dikenal dengan nama Aksi 212.
Haikal Hassan bersama ratusan ulama pemimpin organisasi massa Islam, membentuk sebuah koalisi nasional untuk mengawal fatwa MUI tentang kasus penistaan agama oleh mantan Plt. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Tak sampai disitu, Haikal Hassan pun mulai memasuki dunia politik. Namun bukan sebagai politikus, ia aktif menjadi salah satu juru bicara Koalisi Indonesia Adil Makmur (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam kapasitas sebagai juru bicara, ia sering berceramah dalam kampanye Pilpres 2019 di banyak daerah.***