Terlebih, warga di daerah itu sebagian besar bekerja sebagai buruh tani sehingga tidak memiliki simpanan uang yang cukup untuk bertahan hidup selama seminggu di pengungsian.
Sejak itu, Aspani mulai mendistribusikan bantuan logistik dari IOTI kepada masyarakat sekitar yang menjadi korban banjir.
Hanya dengan menggunakan sampan dan perahu klotok bermesin, Aspani rela menerjang banjir dan menyusuri sungai Martapura yang arusnya sangat deras.
Aspani pun berusaha untuk mencapai dan mendistribusikan sembako ke daerah yang lebih dalam di area bajir, terutama daerah yang kurang mendapat perhatian atau bantuan sembako dari pihak lain.
Aspani mengaku bersyukur, karena bisa membantu pengungsi yang ditampung dirumahnya untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam waktu seminggu.
Baca Juga: Problem Penahanan Ijasah Dikeluhkan Orang Tua Siswa, Ini Tanggapan DPRD Kabupaten Bandung
Kebetulan ia juga memiliki kolam ikan nila yang siap panen, sehingga sebagian besar ikan tersebut digunakan untuk konsumsi para pengungsi.
Warga sekitar merasa terbantu dengan adanya bantuan sembako dari Aspani yang bergerak bersama IOTI.
Padahal bukan hanya dalam distribusi, Aspani juga harus menghadapi kesulitan harus membelanjakan donasi uang tunai dari IOTI, untuk membeli kebutuhan logistik.