JURNAL SOREANG - Gofar Hilman yang pernah menjadi terduga pelaku kasus pelecehan seksual menceritakan pengalaman pribadinya saat menghadapi kasus yang kini ia hadapi.
Pada podcast tersebut Gofar Hilman menceritakan kasus yang dialaminya secara detail
Mulai dari awal mula ia mengadakan Tour di 3 Kota pada tahun 2018.
Baca Juga: Biodata dan Profil Novi Amelia, Model yang Meninggal Dunia Setelah Melompat dari Apartemen Lantai 8
hingga adanya dugaan tindak kekerasan seksual yang ia lakukan pada seorang perempuan saat ia mengadakan tour di kota Malang.
Dugaan yang disematkan pada gofar Hilman terjadi setelah seorang perempuan menulis sebuah cuitan di twitter.
dalam cuitan tersebut si perempuan mengaku bahwa ia telah mendapat sebuah tindakan pelecehan seksual oleh gofar Hilman pada saat berfoto
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Tes Area Penalti JIS, Ridwan Kamil: Disuruh Mas Anies Baswedan
Mengetahui hal tersebut manager Gofar Hilman segera menghubungi panitia pelaksana Tour di Malang tahun 2018 silam.
Manager Gofar Hilman mengajak perempuan tersebut berunding.
Hasil perundingan diputuskan bahwa perempuan tersebut meminta waktu untuk mengumpulkan saksi dan bukti
Seminggu kemudian manager Gofar Hilman kembali menghubungi perempuan tersebut untuk menanyakan perkembangan kasus.
Baca Juga: Penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS) Tentang Hukum Pemimpin dari Kalangan Perempuan
Lantas perempuan tersebut menjawab ia dipegang oleh LBH APIK.
Manager Gofar Hilman kemudian meminta nomor pendamping dari LBH APIK dan menghubunginya.
Pendamping dari LBH APIK menyatakan bahwa perempuan tersebut tidak mau bertemu dan ia ingin langsung bertemu di pengadilan
Karena tidak ada kejelasan pihak Gofar Hilman mengirimkan surat kepada LBH APIK namun tak kunjung dijawab.
Karena tak kunjung ada kejelasan gofar Hilman melaporkan kasus ini kepada kepolisian.
Akhirnya pada 10 Februari 2022 perempuan tersebut datang ke Polda dengan didampingi oleh kedua orang tuanya.
Ia menjalani mediasi dengan Gofar Hilman dan meminta maaf.
Tak hanya itu ibu dari perempuan tersebut menunjukkan sekumpulan bon dari dokter yang menangani anaknya
Baca Juga: Zoom Meeting Terganggu Suara Renovasi, Pria Paruh Baya Todongkan Pistol ke Pekerja Bangunan
Ibu perempuan tersebut menyatakan bahwa putrinya mengidap skizofrenia dan perempuan tersebut ternyata sangat mengidolakan gofar Hilman sejak SMA.
Mendengar cerita dari Gofar Hilman deddy Corbuzier mengatakan bahwa sebenarnya pada kasus ini kuncinya terletak pada dokter yang menangani perempuan terduga korban pelecehan seksual.
Menurut Deddy Corbuzier apabila dokter tersebut bisa Speak Up di bawah sumpah maka kasus Gofar Hilman akan selesai
Baca Juga: Langka! UEFA Gratiskan Tiket Final Liga Champions 2020-2021, Ini Ketentuannya
Namun Gofar Hilman menolak dan mengatakan bahwa itu bukan merupakan ranahnya.
Gofar Hilman menyatakan bahwa rekam medis merupakan suatu hal yang bersifat privat
Gofar Hilman juga menambahkan bahwa sebenarnya yang bisa melakukan hal tersebut adalah orang tua perempuan terduga kekerasan seksual.
"Karena kan semua dokter,semua bon-bon, semuanya kan orang tuanya sebagai wali dia." ujar Gofar Hilman pada podcast Deddy Corbuzier yang diunggah pada 15 Februari 2022.
"kalo gue ga bisa Ded, bukan ranah gue dan bukan hak gue untuk mencari dokternya sih," kata Gofar Hilman.
Baca Juga: FIQIH WANITA, Cara Menutup Aurat yang Benar Ketika Sholat, Penjelasan Ning Sheila Hasina Lirboyo
Deddy Corbuzier kemudian bertanya kepada Gofar Hilman apakah hal tersebut bisa meminta bantuan polisi?
Gofar Hilman menjawab apabila diperlukan hal tersebut bisa saja atas seizin orang tuanya
Deddy Corbuzier mengatakan hal ini merupakan bukti yang kuat bahwa orang tersebut mengalami sebuah gangguan mental.
Dokter tersebut bisa menjadi bukti untuk menyelesaikan kasus ini.***