Usai Didesak Publik, KPI Semprot Acara TV yang Tayangkan Euforia Glorifikasi Saipul Jamil

6 September 2021, 19:28 WIB
Saipul Jamil. Usai didesak publik, KPI akhirnya semprot acara TV yang tayangkan euforia kebebasan Saipul Jamil. /@saipuljamilreal

JURNAL SOREANG - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya angkat bicara dan meminta seluruh lembaga penyiaran televisi tidak mengglorifikasi tentang pembebasan Saipul Jamil.

Permintaan ini disampaikan KPI, merespon adanya sentimen negatif dari publik terkait euforia kebebasan Saipul Jamil yang disiaran di beberapa program acara TV.

“Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan (Saipul Jamil),” kata Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo, Senin 6 September 2021 dikutip dari laman KPI.

Baca Juga: Heboh Saipul Jamil Tampil di Kopi Viral, TransTV Minta Maaf, Netizen :Rating Doang Dipikirin

“Dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban,” ucapnya menambahkan menyikapi aduan dan respon negatif masyarakat terkait pembebasan Saipul Jamil.

Lebih lanjut, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, KPI juga meminta lembaga penyiaran untuk lebih berhati-hati dalam menayangkan muatan-muatan perbuatan melawan hukum.

Selain itu, kata dia, juga yang bertentangan dengan adab dan norma seperti (penyimpangan seksual, prostitusi, narkoba dan tindakan melanggar hukum lainnya) yang dilakukan artis atau publik figur.

Baca Juga: KPI Minta Stasiun Televisi Membatasi Penampilan Saipul Jamil: Agar Tidak Membuka Trauma Korban

“Kami berharap lembaga penyiaran lebih mengedepankan atau mengorientasikan unsur edukasi dari informasi yang disampaikan agar hal serupa tidak terulang,” ujarnya.

“Serta sanksi hukum yang telah dijalani yang bersangkutan (Saipul Jamil) tidak dipersepsikan masyarakat sebagai risiko biasa,” Wakil Ketua KPI Pusat itu.

Mulyo Hadi Purnomo menambahkan bahwa hak individu memang tidak boleh dibatasi, tetapi hak publik dan rasa nyaman juga harus diperhatikan.

Baca Juga: Dibully Netizen karena Dukung Saipul Jamil, Inul Daratista Minta Maaf

Karena, menurutnya, frekuensi (siaran televisi) milik publik harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kesejahteraan (termasuk kenyamanan) masyarakat.

“Mengedepankan hak individu tapi melukai hak masyarakat tentu tidak patut dilakukan,” ujarnya.

Mencermati beberapa peristiwa yang sering berulang dalam beberapa kasus serupa, Mulyo, mengatakan ini momentum revisi P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) tahun 2012.

Baca Juga: TransTV Minta Maaf Sudah Mengundang Saipul Jamil di Program Kopi Viral: Menjadi Pembelajaran

Saat ini, tambah dia, revisi P3SPS itu sedang dilakukan KPI. Peristiwa yang terus terulang akan menjadi bahan pertimbangan dan masukan tentang pengaturan secara eksplisit.

“Saat ini, kami tengah melakukan revisi terhadap P3SPS dan sudah pada tahap mendengarkan masukan dari publik dan stakeholder,” katanya menandaskan.

Sebagaimana diketahui, saat ini sosok Saipul Jamil tengah menjadi sorotan sejumlah pihak.

Hal itu setelah, Saipul Jamil disambut seperti pahlawan saat menghirup udara bebas usai menjalani hukuman 5 tahun penjara atas kasus pencabulan terhadap anak.

Saat keluar dari Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Kamis 2 September 2021, pria yang akrab disapa Bang Ipul ini dijemput kekasihnya Indah Sari dengan menggunakan mobil sport mewah.

Baca Juga: Klarifikasi TRANSTV, Terkait Program yang Angkat Saipul Jamil di Kopi Viral yang Tayang 3 September 2021

Acara penyambutan Saipul Jamil yang menuai sorotan ini pun bahkan ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta nasional.

Diberitakan Jurnal Soreang, Komisioner KPAI Retno Listyarti ikut melontarkan pandangannya mengenai polemik euforia kebebasan Saipul Jamil yang turut disiarkan di televisi.

Sebagai salah satu petinggi KPAI, Retno Listyarti pun prihatin karena momen bebasnya Saipul Jamil yang sempat terseret kasus pencabulan anak justru dirayakan seperti pahlawan.

Lebih jauh, Retno Listyarti menyebut terdapat beberapa dampak buruk yang dapat timbul dari glorifikasi atau perayaan kebebasan Saipul Jamil yang di liput televisi hingga berbagai media.

Baca Juga: Netizen Kecam Saipul Jamil di Kopi Viral, TransTV Minta Maaf

Retno Listyarti khawatir dengan adanya sambutan yang berlebihan kepada Saipul Jamil itu masyarakat akan mewajarkan kasus yang sempat menyeretnya.

Selain itu, Komisoner KPAI itu juga menilai euforia kebebasan Saipul Jamil akan turut berdampak terhadap korban yang mengalami kekerasan seksual.

Selanjutnya, Retno Listyarti juga menghimbau masyarakat untuk tidak mononton Saipul Jamil ketika tayang di Televisi atau YouTube.***

Editor: Handri

Sumber: KPI

Tags

Terkini

Terpopuler