Kenapa Suka Lupa? Ini 3 Teori yang Jelaskan Alasan Manusia Bisa Lupa

- 25 April 2024, 13:15 WIB
Ilustrasi seseorang yang sedang lupa.
Ilustrasi seseorang yang sedang lupa. /pixabay/271291

 

JURNAL SOREANG – Kelupaan merupakan bagian dalam proses memori manusia yang penting untuk diperhatikan, kapasitas otak yang berbeda menjadi salah satu penyebab manusia sering lupa.

Tanpa disadari, manusia kerap melupakan hal-hal penting namun mudah mengingat hal yang tidak penting.

Padahal, lupa merupakan salah satu cara otak menghapus memori yang dianggap tidak penting agar otak memiliki ruang kosong untuk kembali menyimpan suatu hal.

Lalu, apa yang bisa menjelaskan manusia bisa lupa? Berikut adalah 3 teori yang akan menjawabnya:

Baca Juga: Alhamdulillah! Diresmikan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 147 Bangunan Terdampak Gempa di Sulawesi Barat

1. Teori Pemudaran

Teori pemudaran menyatakan bahwa informasi yang disimpan akan semakin melemah sehingga informasi akan sulit kembali dari tempat penyimpanan dan bahkan hilang seiring dengan waktu yang berjalan jika informasi tersebut tidak digunakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Brown-Peterson untuk melakukan tes ingatan terhadap seseorang dapat disimpulkan bahwa penjelasan hilangnya informasi secara cepat disebabkan karena informasi mengalami pemudaran karena informasi tesebut tidak lagi digunakan.

Hal tersebut merupakan kelupaan dalam memori jangka pendek (short-term memory). Selain pemudaran memori, informasi yang telah tersimpan dalam sistem memori dapat dilupakan karena kegiatan lain.

 Baca Juga: 3 Rekomendasi Drama Korea Romantis Komedi Terbaik Tentang Idol!

2. Teori Interferensi

Teori interferensi merupakan suatu keadaan yang menjelaskan bagaimana kelupaan disebabkan oleh kegiatan, kegiatan itu akan mengganggu atau mencampuri dan menghambat ingatan.

Interferensi terbagi menjadi 2: interferensi retroaktif dan interferensi proaktif, dalam interferensi retroaktif menunjukkan bahwa memori tentang informasi yang telah dipelajari terdahulu akan diganggu oleh informasi yang baru saja dipelajari.

Sementara untuk interferensi proaktif menunjukkan bahwa informasi yang telah dipelajari terdahulu dapat mengganggu memori tentang informasi yang baru saja dipelajari.

 Baca Juga: Bahas Isu Pendidikan Terkini, Kemendikbudristek Bahas Ferienjob dengan DPR, Apa Itu Farienjob?

3. Teori Ketergantungan Pada Tanda

Informasi dalam memori jangka panjang kemungkinan bersifat permanen, maka informasi tersebut akan berada di dalam ingatan selamanya. Hanya saja, kegagalan dalam mengakses informasi di memori jangka panjang bisa terjadi.

Kegagalan untuk dapat mengakses memori tersebut disebabkan oleh tanda-tanda yang dipakai untuk mendapatkan akses informasi tidak lagi tepat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kelupaan adalah masalah kegagalan mengambil kembali informasi yang telah disimpan dalam memori akibat tanda atau pengenalan yang kurang tepat.

Baca Juga: Peredaran Narkoba di Kabupaten Bandung Tahun 2024 Meningkat Dibanding 2023, Polisi Ungkap Alasannya

Itulah 3 teori yang bisa menjelaskan kelupaan yang terjadi pada manusia, semoga bermanfaat. (Winda Fadillah)***

Editor: Josa Tambunan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah