Sementara insiden kanker serviks diperkirakan meningkat sebesar 18,9 persen dan kematian sebesar 24,9 persen pada periode yang sama.
Laporan itu juga memperlihatkan para perempuan di negara berpendapatan rendah dan menengah memiliki kesadaran rendah mengakses layanan skrining, diagnosis, pengobatan, dan perawatan yang berkualitas, secara tepat waktu.
Area Head Roche Pharmaceuticals Asia Pacific Ahmed Elhusseiny mengatakan temuan dalam laporan itu menunjukkan bahwa negara-negara harus memprioritaskan kesehatan perempuan dengan memperkuat kemauan politik, menetapkan rencana dan tindakan yang kuat, meningkatkan penapisan dan upaya pencegahan kanker payudara dan serviks.
Dia juga memandang pentingnya berbagai pihak bersama-sama menjadikan peningkatan kesadaran sebagai bagian dari upaya komprehensif dan pendekatan yang berpusat pada pasien, untuk mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mengeliminasi kanker serviks dan payudara.***