Network
Jam setengah satu dini hari, ia bersama mobil tumpangan sudah masuk kapal dan bersiap pergi ke Pelabuhan Bakauheni. Dua puluh menit kemudian, kapal pun berangkat. Kapal yang dinaikinya merupakan kapal biasa, jadi agak terlambat sampai Pelabuhan Bakauheni. Dua jam kemudian, barulah ia sampai Pelabuhan Bakauheni. Ia baru keluar dari kapal sekitar 45 menit untuk menghindari berdesak-desakan saat keluar kapal.
Dari Pelabuhan Bakauheni, ia menaiki mobil tumpangan yang sudah ditawar di depan Pelabuhan Merak untuk menuju Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung. Jam enam kurang lima menit, ia tiba di Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung. Sebelum berangkat ke Stasiun Kertapati, Palembang naik KA Rajabasa jam setengah sembilan pagi, ia sarapan terlebih dahulu. Sarapan ini berupa nasi uduk hanya seharga Rp10 ribu.
Jam setengah sembilan pun tiba dan ia berangkat ke Stasiun Kertapati, Palembang. Harga tiketnya hanya Rp32 ribu denga jarak hampir 400 km denga waktu tempuh sembilan jam. Jam setengah enam sore, ia sampai di Stasiun Kertapati, Palembang.
Untuk rekapnya, perjalanan UI Depok - Kertapati, Palembang 668,47 km dengan waktu tempuh 27 jam kurang 10 menit. Untuk biayanya, ia hanya mengeluarkan Rp187 ribu. Itu terdiri dari Commuter Line UI - Rangkasbitung seharga Rp10 ribu, dua kali kereta lokal Rangkasbitung - Merak Rp6 ribu, makan malam Rp35 ribu, mobil tumpangan Rp75 ribu, sarapan Rp10 ribu, bekal minum Rp18 ribu, dan kereta Stasiun Tanjung Karang - Stasiun Kertapati Rp32 ribu. Tertarik untuk mencobanya? ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
